Dedi Mulyadi: 32 DPD I Golkar Sepakat Munaslub

Kesepakatan itu, kata Dedi, diputuskan dalam sebuah pertemuan yang dihadiri 32 DPD I Golkar di Jakarta pada Kamis (30/11/2017).

Salah satu agenda munsalub itu adalah pemilihan ketua umum DPP Golkar menggantikan Setya Novanto yang kini sedang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Dedi menyatakan, dalam pertemuan itu, 34 pengurus DPD I sepakat untuk menggelar Munaslub sesegera mungkin.

"Sebanyak 32 DPD (Golkar) sepakat Munaslub. Kami harapkan yang dua (DPD) lagi setuju. Kami harapkan (Munaslub) secepatnya, minggu kedua Desember," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (30/11/2017).

Dia menjelaskan, munaslub digelar demi sebuah perubahan Golkar ke arah yang lebih baik.

"Ada spirit kebersamaan dan soliditas dari para DPD I Golkar sehingga proses perjalanan perubahan bisa dilewati dengan cara yang indah," kata Dedi.

Selain itu, lanjut dia, Munaslub digelar juga untuk mempersatukan seluruh DPD I dan II Golkar di Indonesia.

"Sehingga tidak ada lagi faksi pro dan kontra di tubuh DPD I dan 34 bersepakat untuk Musyawarah Nasional Luar Biasa," katanya.

Terkait adanya isu perpecahan di tubuh Golkar yang memunculkan beberapa faksi, Dedi menilai hal itu wajar. Menurutnya, fenomena itu merupakan dinamika dan biasa terjadi di tubuh Golkar. Dinamika itu, kata Dedi, hanya terjadi di DPP.

"Kalau dinamika kan partai biasa di dalam tubuh DPP. Tapi kan yang menentukan DPD I dan DPD II. Kalau DPD I dan DPD II sudah memiliki kata sepakat, keinginan, tekad untuk menjaga keutuhan partai, insya Allah ini berjalan dengan baik," kata Dedi.