Salin Artikel

Imbas Badai Cempaka, Magelang Dilanda Angin Kencang dan Tanah Longsor

Bencana tersebut merupakan dampak siklon tropis cempaka, yang merambah sebagian Pulau Jawa, beberapa hari terakhir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat, hujan angin terjadi di Desa Sukorini dan Desa Keji Kecamatan Muntilan; Desa Kalijoso Kecamatan Secang dan Kelurahan Mendut Kecamatan Mungkid.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto mengatakan, akibat hujan disertai angin kencang, sejumlah pohon tumbang hingga menutup akses jalan desa. Selain itu, pohon tumbang juga menimpa sebuah mushala dan rumah warga.

Sementara itu, hingga Rabu (29/11/2017) sore, musibah tanah longsor terjadi di beberapa titik di lereng pegunungan Menoreh, meliputi Kecamatan Salaman, Kecamatan Borobudur dan di lereng Merapi Kecamatan Sawangan.

Edi memaparkan, di Kecamatan Salaman, tanah longsor menerjang Dusun Sumbersari Desa Ngargoretno, Dusun Kebon Mentok Desa Paripurno, Dusun Selorejo Desa Ngargoretno, Dusun Kalipucung Desa Kalijero, dan Dusun Karangsari Desa Ngargoretno.

"Magelang paling berpotensi mengalami tanah longsor, angin kencang dan banjir bandang, sebagai dampak fenomena badai cempaka ini," ungkap Edi, Rabu sore.

Menurut Edi, setidaknya lima rumah warga rusak diterang material longsor tersebut. Selain rumah, longsor juga mengenai masjid di Dusun Karangsari Desa Ngargoretno dan menutup akses jalan.

"Longsor dipicu hujan lebat yang terus menerus dua hari ini. Hujan juga menyebabkan rekahan tanah di Desa Kalijero, sehingga jalan tidak bisa dilalui warga," kata Edi.

Bencana tanah longsor juga menerjang sebagian wilayah Kecamatan Borobudur, meliputi Dusun Gedangsambung Desa Giritengah, Dusun Kenalan Desa Kenalam, Dusun Wonokriyo Desa Majaksingi, Dusun Kemloko Desa Kenalan, Dusun Nalan Desa Kenalan dan terakhir di Dusun Geratan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan.

"Kami bersyukur tidak ada korban jiwa akibat kejadian-kejadian tersebut. Meski demikian banyak rumah, jalan, yang terdampak. Dua orang juga dilaporkan mengalami luka-luka," katanya.

Edi mengimbau masyarakat waspada serta memperbanyak informasi terkait mitigasi bencana mengingat siklon tropis cempaka diperkirakan masih akan berlangsung hingga Kamis (30/11/2017) sesuai prediksi Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pihaknya juga terus menjalin koordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC), Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) di desa, Satgas Penanggulangan Bencana, dan relawan tanggap bencana untuk mengawasi daerah masing-masing.

Sejauh ini Pemerintah Daerah setempat belum menetapkan status tanggap darurat untuk Kabupaten Magelang. Hanya saja, BPBD telah menerbitkan surat pernyataan bencana untuk semua titik kejadian.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/29/19553161/imbas-badai-cempaka-magelang-dilanda-angin-kencang-dan-tanah-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke