Salin Artikel

Gubernur Bali: Tidak Ada Hujan Batu Hasil Erupsi Gunung Agung

"Itu hoaks (ada hujan batu). Kondisi Gunung Agung masih mengeluarkan abu vulkanik setinggi 4.000 meter. Dan angin bertiup ke arah barat daya, sehingga itu menyebabkan airport harus ditutup," ujar Made saat teleconference di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Untuk kebutuhan akomodasi penumpang bandara, pihaknya bekerja sama dengan Angkasa Pura I. Mereka menyediakan 60 bus per hari untuk wisatawan yang ingin pulang ke kampung halamannya melalui jalur darat.

"Oleh Angkasa Pura I sudah diberangkatkan 23 bus ke Surabaya hari ini. Kalau dimungkinkan kapal angkutan dari Benoa ke Surabaya, cukup 1 kapal saja. Karena sebagian besar ingin naik bus dari airport I Gusti Ngurah Rai ke Surabaya atau Jakarta," tutur dia.

Kepala Bidang mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, lontaran batu terjadi di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Karangasem.

Desa ini terletak di sisi utara Gunung Agung pada radius kurang lebih 4 km dari puncak kawah.

"Dapat laporan di utara ada lontaran batu di Desa Dukuh dengan jarak 4 km dari puncak," kata Suantika di Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/28/20294921/gubernur-bali-tidak-ada-hujan-batu-hasil-erupsi-gunung-agung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke