Salin Artikel

Upaya agar Perlintasan Kereta Api Janti di Jogja Bisa Dilalui Lagi

Harapannya, nantinya sepeda, sepeda motor, hingga pejalan kaki bisa kembali melintas dengan aman.

"Lha ini saya anggarkan. Kami bisa menyiapkan anggaran, tetapi yang bertanggung jawab PT KAI," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Rahardjo, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/11/2017). 

Namun demikian, sampai saat ini belum ada jawaban dari PT KAI. Dia mengatakan, nantinya Pemda DIY yang akan membiayai petugas untuk mengoperasikan alat yang dimiliki PT KAI untuk mengetahui kereta jalan.

Saat ini, rambu penjagaan sudah tak terpasang. Petugas yang bisa berjaga di pos pun sudah tidak berjaga. 

"Yang diperlukan alatnya itu, masa mau tengak-tengok melihat kereta akan lewat, belum lagi jika ada pesawat yang lewat lebih keras suaranya dibandingkan kereta," ucapnya.

Dia berharap bisa disepakati sehingga masyarakat yang lewat, terutama pengendara sepeda dan pejalan kaki bisa aman melintas. Dia pun tak bisa memastikan kapan dan berapa anggarannya.

"Kalau bisa tahun anggaran ini, kalau tidak tahun depan. Dewan juga sudah menyetujui, Nanti kalau KAI siap (petugas penjagaan) akan dianggarkan. Mereka (PT KAI) masih akan konsultasi ke pusat terkait hal ini," ucapnya.

Selain itu, pihaknya mengingatkan kepada PT KAI terkait rencana penutupan jalan di bawah Jembatan Lempuyangan. Menurut Sigit, perlu kajian mendalam terkait kekuatan jembatan tersebut.

"Apalagi di sisi selatan dan utara ada lampu pengatur lalu lintas. Diperlukan kajian yang mendalam untuk kekuatan jembatan menampung kendaraan yang berhenti di atas," tuturnya.

Sebelumnya, Selasa (31/10/2017), perbatasan Kabupaten Bantul-Sleman yang dilakukan penutupan oleh PT KAI. Warga dan pengguna jalan memprotes terkait penutupan ini karena kendaraan tidak bermotor seperti sepeda, hingga gerobak kesulitan melintas.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/22/13485361/upaya-agar-perlintasan-kereta-apijanti-di-jogja-bisa-dilalui-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke