Salin Artikel

Banjir di Lombok Timur, Ratusan Rumah Rusak dan Dua Warga Meninggal

Dua korban meninggal atas nama Wasila Cantika (9) warga Dusun Lokon, Desa Sepit, Kecamatan Keruak dan Rozi Gazali (16) warga Dusun Mungkik, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.

"Satu orang meninggal karena kejatuhan bangunan (Cantika) dan satu meninggal karena hanyut (Rozi Gozali)," terang Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, melalui pesan singkat, Minggu (19/11/2017).

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebut, sebanyak 578 KK dan 2.280 jiwa terdampak banjir. Jumlah warga yang mengungsi 141 jiwa. Empat orang luka-luka dan dua warga meninggal dunia.

Selain itu, 20 jembatan penghubung antardesa rusak, satu gardu listrik di Desa Sempit dan lima buah tiang listrik tumbang. Akses air bersih terputus, 10 rumah warga rusak berat,  sementara 598 rumah rusak ringan.

"Saat ini warga membutuhkan air bersih, makanan, selimut, terpal, dan karung," terang Kepala Pelaksana BPBD NTB Muhammad Rum melalui pesan singkat.

Dalam upaya penanggulangan bencana ini, petugas menghadapi beberapa tantangan seperti masih tingginya potensi hujan, area terdampak yang cukup luas dan tersebar, serta luapan air dan lumpur yang menggenangi akses jalan.

Tim penanggulangan bencana telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Petugas juga telah mendirikan posko tanggap darurat yang dipusatkan di Kantor Camat Keruak, Lombok Timur.

Akibat kejadian ini, BPBD NTB tetapkan tanggap darurat 7 hari dimulai sejak Minggu (19/11/2017) hingga (24/11/2017).

https://regional.kompas.com/read/2017/11/19/23204631/banjir-di-lombok-timur-ratusan-rumah-rusak-dan-dua-warga-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke