Salin Artikel

Kronologi Penghadangan Pesawat oleh Motor Gerobak Versi Maskapai Dimonim

Namun, saat boarding kembali ke Nabire, ada keributan yang terjadi. Untuk mengantisipasi dampak keributan, pihak keamanan meminta kru pesawat untuk segera menyelesaikan boarding dan kembali ke Nabire.

“Setelah proses boarding selesai, pesawat start engine dan taxi dengan normal menuju runway. Saat hendak take off, pesawat yang dalam posisi speed ready for take off, tiba-tiba PIC melihat ada motor gerobak berada di tengah runway. Tidak ada orang di motor gerobak tersebut,” ungkap Safety Manager Dimonim Air, Tris NR kepada redaksi Kompas.com.

Walau melihat ada motor gerobak, lanjut Tris, PIC (pilot in command) atau kapten memutuskan untuk tetap landas. Saat badan pesawat naik, terdengar suara di bagian roda. PIC merasa ada kejanggalan di roda kanan pesawat.

“Pesawat tetap terbang. Saat 40 NM dari Nabire, PIC menghubungi tower dan melaporkan bahwa ada masalah dengan roda kanan. Untuk itu, meminta panduan untuk landing di Nabire,” katanya.

Baca juga : Uji Coba dengan Pilot Perempuan, Pesawat N219 Terbang Mulus

Tris menegaskan, pesawat PK HVM berhasil mendarat dengan selamat. Saat itu, pihak Bandara Nabire menyiapkan segala keperluan kerdaruratan. Pesawat sempat memblok runway selama 30 menit.

 “Selanjutnya, setelah penggantian ban, pesawat dievakuasi menjauhi runway. Kondisi normal. Tidak ada dampak gangguan terhadap penerbangan lain,” kata Tris.

 Tris menegaskan, secara prosedur, proses pendaratan penerbangan sudah sesuai standard operational procedure (SOP). Tidak ada tumpahan avtur. Menurut Tris, di beberapa media disebut ada tumpahan avtur. Padahal kondisi sesungguhnya runway basah karena kondisi hujan.

 “Runway terblok selama 30 menit dan tidak ada gangguan terhadap penerbangan lain. Ini adalah keputusan terbaik yang diambil pilot Kapten Kasta,” ujarnya.

Tris juga mengatakan, avtur yang terdapat di runway merupakan minyak yang keluar saat proses pengereman (oil break). Proses pendaratan pun dilakukan dengan sangat halus. Tidak ada tekanan atau gesekan yang besar antara velg ban dengan runway.

 “Saat ini investigasi internal masih dalam proses. Masih menunggu data teknis tentang kerusakan. Serta menunggu release dari DSKU, barulah proses pembongkaran bisa dilakukan untuk melihat kerusakan bagian dalam pesawat,” tuturnya.

Setelah investigasi selesai, lanjut Tris, pihaknya akan akan memanggil pilot Kapten Kasta dan kopilot Irena untuk memaparkan hasil investigasi.

“Tujuannya untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama,” kata Tris.

Sebelumnya, Kapolres Nabire AKBP Sony Sanjaya mengungkapkan, pesawat Dimonim Air berhasil mendarat dengan baik walau dalam keadaan ban pecah sebelah kanan.

“Sebanyak 14 penumpang dan 3 bayi yang berada di dalam pesawat berhasil dievakuasi dengan selamat,” katanya ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Rabu malam.

Sony menjelaskan, selama satu jam perjalanan dari Puncak Jaya menuju Nabire, pesawat dalam keadaan rusak, bahkan bagian tangki pesawat terdapat goresan besar.

“Pesawat terhenti kira-kira 300 meter dari ujung landasan arah laut Bandara Nabire, karena ban pesawat mengalami pecah dan ada kebocoran dari tangki avtur yang menetes ke aspal landasan,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/10/23063951/kronologi-penghadangan-pesawat-oleh-motor-gerobak-versi-maskapai-dimonim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke