Salin Artikel

Pemuda Bambangan Sulap Sampah Pendaki Gunung Slamet Jadi Rumah Botol

Bagai pisau bermata dua. Membludaknya jumlah pendaki berimbas positif pada perekonomian lokal. Namun di sisi lain, dampak ekologis terutama sampah plastik yang ditinggalkan para pendaki tidak dapat dianggap remeh.

Pengelola Basecamp Bambangan, Gunung Slamet, Purbalingga, Jawa Tengah, Slamet Ardiyansah mengungkapkan, pada musim pendakian masal periode Agustus-Oktober ini, jumlah pendaki Gunung Slamet yang menempuh jalur Bambangan mencapai 6.400 orang.

Dalam hitungan kasarnya, jika satu pendaki rata-rata membawa dua botol air mineral ukuran 1,5 liter, maka sedikitnya ada sekitar 12.800 botol plastik yang diproduksi.

“Hampir sebagian besar pendaki memang sudah sadar untuk membawa sampah-sampah anorganik turun. Tapi sampah botol kebanyakan ditinggal di basecamp, jadi kami harus memutar otak lagi untuk mengolah sampah ini,” ujarnya saat ditemui Rabu (1/11/2017).

Para pemuda Dusun Bambangan, Desa Kutabawa ini pun berpikir hingga muncullah sebuah ide kreatif. Timbunan sampah botol plastik tersebut disulap menjadi aneka macam bangunan rumah semi permanen yang unik.

Rumah-rumah botol plastik itu didirikan di salah satu sisi jalur pendakian tepat sebelum pos 1. “Selain bisa menjadi solusi sampah dan pengingat para pendaki, rumah botol ini juga bisa mendogkrak kunjungan wisata non-pendaki ke Bambangan,” ujarnya.

“Untuk pengunjung umum, kami tarik tiket seharga Rp 5.000. Khusus pendaki, kami gratiskan karena sudah include dalam tiket pendakian,” jelasnya.

Untuk membuat satu rumah, Slamet membutuhkan puluhan kilogram sampah botol plastik.

Jika di hari-hari biasa, untuk mengumpulkan sampah sebanyak itu harus menunggu sampai beberapa pekan. Khusus di bulan-bulan spesial seperti Agustus dan libur panjang, pihaknya hanya butuh satu kali musim pendakian masal.

Saat ini, di Bambangan sudah ada empat rumah botol plastik yang berdiri. Rencananya, dalam waktu dekat, pengelola akan menambahkan beberapa rumah lagi di kompleks itu.

Selain rumah botol, pihaknya tengah menyiapkan beberapa wahana lain, seperti area berkemah keluarga.

“Sudah banyak yang tanya (area berkemah), dekat-dekat ini kami buka, sekaligus persewaan tenda,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/01/17450751/pemuda-bambangan-sulap-sampah-pendaki-gunung-slamet-jadi-rumah-botol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke