Salin Artikel

PVMBG Siapkan Alat Pendeteksi Gas Berbahaya di Gunung Agung

Alat yang dikenal dengan Multigas atau Multiple Gas Analizer ini merupakan bantuan dari United States Geological Survey (USGS), Amerika.

Staf Ahli Kimia Ugan Saing mengatakan, alat tersebut bersifat mobile atau bisa dipindah-pindah. Bahkan bisa ditempatkan di pemukiman warga jika sewaktu-waktu ada aroma gas atau belerang yang meresahkan.

"Bisa saja nanti saat erupsi dibawa ke sekitar lokasi perumahan penduduk untuk mengetahui apakah ada gas berbahaya," ujar Ugan, Senin (9/10/2017).

Alat ini, sambung Ugan, bisa mendeteksi keberadaan gas berbahaya seperti CO2, SO2 dan H2S. Sejauh ada aroma yang tercium maka alat tersebut bisa digunakan untuk mengukur rasio gas.

"Didesain untuk gas dari gunung api, kalau keluar gas gunung api bisa deteksi seberapa besar konsentrasi dan lihat perbadingan antar satu dan yang lain," ujarnya.

PBNBG memang telah memasang alat lain yang disebut Tragger. Bedanya Tragger bersifat stasionery sedangkan Multigas dapat dipindah sesuai kebutuhan.

Alat pendeteksi gas diperlukan untuk mengantisipasi keluarnya gas berbahaya. Apalagi di Indonesia terdapat beberapa gunung yang tipe letusannya mengeluarkan gas.

Untuk Gunung Agung kemungkinan terjadinya letusan gas cukup kecil. Tapi peralatan harus disiapkan untuk mengantisipasi munculnya gas-gas berbahaya dari Gunung Agung. 

https://regional.kompas.com/read/2017/10/09/19504861/pvmbg-siapkan-alat-pendeteksi-gas-berbahaya-di-gunung-agung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke