JS mengaku, pernyataan yang diunggahnya dalam media sosial yang kemudian dianggap menghasut, merupakan spontanitas semata.
"Saat itu usai pertandaingan Persebaya, ya spontan saja posting kalimat lewat medsos," kata JS di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2017).
Dia mengakui bahwa saat terjadi pengeroyokan, Minggu (1/10/2017) dini hari, dirinya berada di lokasi kejadian. "Tapi saya tidak ikut melakukan pemukulan," sebutnya.
Sementara SS mengaku dirinya mengunggah kalimat bernada hasutan setelah mendapat informasi ada kelompok Bonek yang dipukuli.
"Iya, saya mengunggah tulisan di FB. Tetapi lebih baik tanya ke penyidik saja," kata SS. (Surya/ Fatkul Alamy)
Berita ini sudah tayang di Surya Online dengan judul Pengakuan 2 Oknum Bonek yang Jadi Tersangka Karena Menghasut Lewat Media Sosial
https://regional.kompas.com/read/2017/10/06/19380171/jadi-tersangka-menghasut-via-medsos-ini-pengakuan-dua-bonek