Belasan Guru Jadi Korban Penipuan Vocher Wisata

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Belasan guru di Gunungkidul, Yogyakarta, menjadi korban penipuan promo wisata bermodus menawarkan voucher ke sejumlah obyek wisata.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino mengatakan, terlapor atas nama MCS (39) warga Giwangan Umbulharjo Yogyakarta diamankan aparat Polsek Wonosari Kota. MCS dilaporkan beberapa guru di wilayah kecamatan wonosari lantaran telah melakukan penipuan penjualan voucher wisata yang diduga palsu.

"Pelaku awalnya dilaporkan di polsek Wonosari, karena voucher yang dijual ternyata tidak bisa digunakan," katanya Saat dihubungi Jumat (6/10/2017).

Setelah pelaku diamankan, puluhan orang datang ke polsek untuk melaporkan kejadian serupa. Dari pengakuan pelaku, laki laki ini telah menjual voucher wisata palsu di banyak tempat di wilayah Gunungkidul dengan sasaran guru sekolah. "Saat ini masih ditangani Polsek Wonosari dan Purwosari, karena kedua wilayah tersebut ada laporan yang masuk," ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Purwosari AKP Mursidiyanto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari salah satu guru sekolah SD di wilayah Purwosari,  Kamis (5/10/2017) yang menjadi korban penipuan pembelian voucher wisata palsu,ungkapnya.

"Kami telah lakukan penyidikan terkait kasus ini,hasil informasi dari keterangan korban. Saat ini yang masuk laporan resmi baru satu orang, tetapi berdasarkan keterangan korban, masih banyak orang yang lain," katanya.

Dia menyebutkan, modus yang digunakan pelaku ialah menawarkan voucher promo di sejumlah lokasi wisata di Indonesia, dan pelaku menjual dengan harga Rp 150.000 per lembar, namun ternyata tidak bisa digunakan.

"Kasus penipuan ini akan terus kami dalami dan penanganannya kami akan koordinasikan dengan Polsek Wonosari sehubungan pelaku diduga telah melakukan penipuan di banyak tempat lain di wilayah Gunungkidul. Pelaku sudah diamankan di sana (Polsek Wonosari),"ucapnya.

Terpisah, Kapolsek Wonosari Kompol Sutama mengatakan, saat ini masih dilakukan pendalaman, apakah sama dengan yang dilakukan di kawasan Purwosari. "Saat ini masih kita dalami," kata dia.