Salin Artikel

Tim Gabungan Pasang Jebakan untuk Beruang yang Serang Petani

Pemasangan dilakukan tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alama (BBKSDA) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, pihak kepolisian dan organisasi pecinta satwa langka, WWF.

"Tim sudah memasang jebakan untuk menangkap beruang yang menyerang warga itu," ucap Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, Kamis (5/10/2017).

Selain memasang jebakan, tim gabungan melanjutkan pencarian di berbagai lokasi yang diduga tempat keberadaan hewan buas itu. Tapi sampai hari ketiga, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan hewan berbulu tebal tersebut.

Kepada warga, petugas meminta berhati-hati. Namun tim gabungan mengingatkan agar tidak membunuh beruang. Karena beruang merupakan satwa yang dilindungi.

Di lokasi penyerangan, petugas juga menemukan bekas cakaran di pohon dan beberapa jejak kaki yang diduga berasal dari beruang. Dia menduga, beruang muncul ke dekat pemukiman karena habitat mereka terganggu. 

"Nanti jika beruang itu ditangkap, kita akan mengembalikan ke hutan yang masih aman untuk keberadaan beruang," ucapnya.

Sementara itu Saruli, korban penyerangan beruang, masih terbaring di RSUD Pekanbaru seusai menjalani operasi di bagian kepala.

Saruli (60) diserang seekor beruang saat berada di ladang karet miliknya di Desa Teluk Paman Kecamatan Kampar Kiri, Kampar, Riau pada (3/9/2017).Korban diserang satwa penyuka madu ini karena berusaha menolong istrinya, Bunai (55) yang terlebih dahulu diserang.

Nahas bagi Bunai, dia tewas akibat luka cukup parah di bagian kepala karena dicakar dan digigit beruang liar. Saat itu pasangan suami istri (pasutri) sedang menyadap pohon karet di kebun mereka.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/06/07432341/tim-gabungan-pasang-jebakan-untuk-beruang-yang-serang-petani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke