Di Vietnam, Seniman Pamer Lukisan dan Kesenian Borobudur

Pameran ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi enam seniman yang terlibat dalam pameran bertaraf internasional itu. Keenam seniman itu yakni Umar Chusaini, Wawan Geni, Sujono, Erika, Yashumi Ishii, dan Utami Atosia.

Umar Chusaini, salah satu seniman Borobudur mengatakan, ada 25 karya lukis yang dipamerkan di Vietnam. Seluruhnya tentang kearifan lokal, alam, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Borobudur khususnya, dan Indonesia umumnya.

"Kami tentu bangga, ini kesempatan menunjukkan karya kita, tentang kearifan lokal, alam, kehidupan, budaya masyarakat kawasan Candi Borobudur, dan Indonesia kepada dunia, terutama di lingkup ASEAN," tutur Umar melalui pesan WhatsApp, Selasa (3/10/2017).

Umar menambahkan, sebagian besar karya lukis yang dipamerkan tentang alam, flora, fauna, air, hingga semangat gotong royong masyarakat. Tema ini menjadi ciri khas lukisan mereka dibanding lukisan dari seniman negara lain.

Dalam pameran tersebut, sambung Umar, seniman Borobudur berkolaborasi dengan seniman dari India dan tuan rumah. Masing-masing juga menampilkan karya lukis khas negara masing-masing.

"Pameran ini menjadi kesempatan kami untuk juga menyerap inspirasi karya seni dan ilmu dari negara lain, agar karya kita lebih baik. Sekaligus menjadi bagian dari perkembangan seni rupa di kawasan ASEAN," imbuh Koordinator Komunitas Seniman Borobudur (KSBI) 15 Magelang itu.

Tidak hanya lukisan, seniman-seniman juga menampilkan seni tari khas Borobudur "Jingkrak Sundang". Menurut Umar, mereka mendapat sambutan antusias dari seniman dan masyarakat Vietnam.

Keikutsertaan mereka menjadi momentum bagus untuk mempromosian Candi Borobudur melalui karya seni rupa dan tari ke kancah internasional.

"Kami sampaikan apa saja yang ada di Candi Borobudur, tentang pariwisatanya, lingkungannya, masyarakatnya, dengan harapan mereka tertarik untuk datang ke Candi Borobudur," tandasnya.