Salin Artikel

Cerita di Balik Batik Khas Keraton Yogyakarta

Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito, mengatakan, keberadaan batik khas Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dimulai sejak Perjanjian Giyanti 1755 yang menetapkan bahwa wilayah Keraton Mataram dibagi menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

"Karena daerah Mataram dibagi dua, lalu ada kesepakatan antara Pakubuwana III dengan Pangeran Mangkubumi," ujarnya saat ditemui, Selasa (3/10/2017).

Murdijati mengungkapkan, ada beberapa kesepakatan antara Pakubuwana III dengan Pangeran Mangkubumi, salah satunya adalah seluruh kelengkapan busana Keraton Mataram dibawa ke Kasultanan Yogyakarta.

"Satu dari kesepakatan itu, semua busana Mataram disuruh bawa ke Yogyakarta," tuturnya.

Selain busana, yang saat itu turut dibawa ke Kasultanan Yogyakarta adalah seluruh pola batik Keraton Mataram. Sementara itu, Kasunanan Surakarta akan membuat pola batik baru yang berbeda dengan Kasultanan Yogyakarta.

"Seluruh pola batik Mataram itu diserahkan ke Pangeran Mangkubumi yang menjadi Hamengkubuwana I. Beliau (Pakubuwana III) lalu mengatakan untuk yang Kasunanan Surakarta akan membuat baru," tuturnya.

Namun sayangnya, lanjut Murdijati, keberadaan "babon" atau pola batik pertama yang dibawa ke Kasultanan Yogyakarta sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Tak hanya itu, dokumen yang mencatat mengenai jenis-jenis pola batik Keraton Mataram tersebut juga tidak ada.

"Sayangnya babon-nya itu ada di mana tidak ada yang tahu dan dokumen batiknya itu apa saja itu juga tidak ada yang tahu. Yang bisa dilacak itu hanya motif yang memang menjadi perhatiannya Keraton, seperti Batik Kawung, Parang Rusak dan Semen," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/05/07000041/cerita-di-balik-batik-khas-keraton-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke