Salin Artikel

Penyu Betina Ditemukan Mati Penuh Mata Pancing di Pantai Kili-kili

Pantai Kili-kili merupakan merupakan kawasan konservasi penyu. Pantai ini menjadi tujuan banyak penyu untuk bertelur.

“Penyu betina yang mati ini diperkirakan usia 40 tahun dan siap bertelur,” ucap Pengawas Konservasi Pantai Kili-kili, Eka Agustina (30).

Penyu abu-abu ini berada di pantai Kili-kili sudah sejak tiga hari lalu.  Diperkirakan penyu mati ketika berada di perairan kawasan Kecamatan Panggul empat hari lalu.

Penyu tersebut ditemukan dalam keadaan mati dengan kondisi sekujur tubuh dipenuhi mata pancing dan jeratan tali pancing nelayan.   “Awal pertama kami lihat, ada ratusan mata pancing nancap di tubuh penyu. Satu per satu, mata pancing kami lepas, lilitan tali pancing yang membelit di seluruh bagian penyu kami lepas,” ujar Eka.

Untuk sampai ke Pantai Kili-kili, penyu memang harus melewati perairan Panggul. Di tempat ini banyak  nelayan yang pencari benur atau lobster yang masih kecil. Namun menurut Eka, sebenarnya sangat jarang penyu yang mati karena terperangkap jaring atau terkena pancing nelayan. 

“Kalau penyu mati akibat jeratan pancing atau terperangkap jaring nelayan sangat jarang sekali, dan mungkin penyu ini lagi apes. Kendala terbesar adalah para nelayan pencari nener (anak lobster), karena nelayan tersebut menggunakan lampu terang. Sehingga penyu yang awalnya hendak bertelur di pantai ini (Kili-Kili) akhirnya kembali lagi,” ucap dia.

Rencananya penyu itu akan dikuburkan  di kawasan sekitar pantai.

Salah seorang nelayan setempat berupaya membawa penyu menjauh dari terjangan ombak, supaya tidak hanyut ke laut,

“Badannya penyu besar sekali dan sudah membengkak. Butuh beberapa orang untuk mengangkat penyu ini menjauh dari pantai,” ucap Sodikin (60), nelayan setempat.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/04/14495711/penyu-betina-ditemukan-mati-penuh-mata-pancing-di-pantai-kili-kili

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke