Salin Artikel

Para Pengadu Nasib di Konser Dream Theater "JogjaRockarta"

Para penjual kaos dan pernak-pernik bernuansa grub band tampak berjajar di sebelah Timur Stadion Kridosono, tepatnya di sebelah tempat penjualan tiket. Mereka sudah mulai membuka lapak sejak siang hari.

"Tadi setelah jumatan langsung jualan," ujar Edi, salah satu penjual kaus dan pernak-pernik saat ditemui di luar Stadion Kridosono, Jumat (29/9/2017) sore.

Edi mengaku, berangkat dari Tangerang menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta api. Edi berangkat pada Kamis (28/9/2017) sore dan tiba di Yogyakarta Jumat (29/9/2017) pagi.

"Saya asli Tangerang, ya bela-belain naik kereta ke Yogya untuk jualan, karena pasti banyak yang datang nonton Dream Theater. Saya soalnya juga suka musik," tuturnya.

Edi tak hanya sendirian berangkat dari Tangerang. Dia berangkat bersama delapan orang, semuanya merupakan penjual kaus dan pernak-pernik grup band.

"Dari Tangerang ada delapan orang, tapi di sini ada yang dari Semarang, Bandung juga," ungkapnya.

Dia menyampaikan, untuk event di Yogyakarta ini, dia membawa kaus, pin, stiker dan gelang. Semua yang dibawa bertema band, baik genre metal maupun rock.

"Kaus ada 60 biji, semua band ada metal, rock. Kalau pin dan stiker saya bawa banyak," tuturnya.

Pria asal Tangerang ini sudah mulai berjualan kaus di acara musik sejak tahun 2008. Kaus dan pernak-pernik yang dijualnya hasil dari produksi sendiri dan ada juga yang beli dari orang lain.

Tak hanya saat JogjaRockarta, Edi selalu datang untuk berjualan ketika ada event-event musik di berbagai tempat, baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Bahkan Edi mengaku pernah sampai Makasar untuk berjualan kaus dan pernak-pernik grup band.

Dia mengetahui acara musik dari mengikuti info di media sosial, membaca berita di media sampai mendapat kabar dari teman-temannya.

"Pokoknya setiap ada event-event musik saya datang jualan. Paling jauh event musik di Makassar, saya naik pesawat ke sana dan Alhamdulilah hasil jualan lumayan, bisa nutup untuk ganti tiket pesawat berangkat dan pulang," ungkapnya.

Harga kaus dan pernak-pernik dijualnya dengan harga bervariasi. Kaus paling mahal dijual seharga Rp 150.000.

"Kaus dari Rp 85.000 sampai Rp 150.000. Kalau striker Rp 10.000 dapat tiga lembar, gelang satunya Rp 25.000," tuturnya.

Pendapatnya dari berjualan kaus dan pernak-pernik grup band tergantung dari besar kecilnya event musik yang digelar. Namun demikian, berapa pun hasilnya, dia tetap bersyukur.

"Tergantung event-nya, kalau besar ya bisa sampai di bawah Rp 10 juta dapat. Ini nanti kalau habis saya langsung pulang, tapi kalau enggak ya besok jualan lagi di sini," tuturnya.

Sementara itu, Wanto, penjual minuman dingin, menyampaikan, dirinya menyiapkan dagangannya tiga kali lipat dari hari biasanya. Sebab, dia yakin pecinta musik yang datang akan banyak.

"Saya dari jam 15.00 WIB tadi. Bawanya tiga kali lipat dari hari biasa, kan pasti haus setelah jingkrak-jingkrak nonton band," ucapnya.

JogjaRockarta digelar pada Jumat dan Sabtu, 29-30 September 2017 di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Festival ini akan menampilkan musisi rock dari dalam dan luar negeri seperti Godbless, Power Metal, Death Vomit, Kelompok Penerbang Roket, Burgerkill, Pas Band, Roxx, Something Wrong serta Dream Theater.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/29/19284671/para-pengadu-nasib-di-konser-dream-theater-jogjarockarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke