Salin Artikel

Mencari Gunung Agung di Pagi Hari

"Jarang sekali terlihat jelas seperti pagi ini. Biasanya hanya sebentar terus tertutup awan dan kabut," jelas Angger Putranto, salah seorang jurnalis yang sudah menginap di Pos Pantau selama tujuh hari kepada Kompas.com Jumat (29/9/2017).

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh beberapa jurnalis untuk mengabadikan gambar baik dalam bentuk foto dan video. Bahkan beberapa juga berswafoto dengan latar belakang gunung Agung.

"Jarang-jarang seperti ini. Saya sudah empat hari setiap pagi kesini untuk ambil gambar gunung Agung baru kali ini terlihat jelas. Bersih, tidak ada awan dan kabut ungkap Wawan tambah seorang jurnalis TV.

Sementara itu, pantauan Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang Karangasem, Gunung Agung masih menunjukkan aktivitas kegempaan yang sangat tinggi.

Berdasarkan perhitungan dari pukul 00.00-12.00 Wita Kamis (28/9/2017) telah terjadi 228 kali gempa vulkanik dalam, 111 kali vulkanik dangkal, dan 12 kali tektonik lokal. Bahkan getaran gempa tektonik lokal terasa sampai di pos pantau yang jaraknya 12 km dari puncak kawah. 

Selain itu, dari citra satelit telah terlihat sobekan atau rekahan di kawah gunung Agung. Rekahan ini seiring meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung. Tteapi berapa lebar rekahan, belum bisa dipastikan seiring pengukuran yang terus dilakukan karena lebar sobekan yang terus berubah.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/29/07311881/mencari-gunung-agung-di-pagi-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke