Salin Artikel

Puluhan Siswa SMP 3 Keracunan Usai Santap Batagor di Kantin

Semua korban mengalami gejala yang sama yakni rasa gatal pada tenggorokan, mual, hingga muntah.

Kapolsek Banyumas AKP Samsuri mengatakan, insiden yang sempat menghebohkan sekolah itu terjadi pada jam istirahat pertama sekitar pukul 09.15 WIB. Seperti biasa, para siswa yang istirahat beramai-ramai pergi ke kantin untuk jajan.

“Salah satu kantin favorit para siswa yang ramai dikunjungi adalah kantin batagor milik Sri Partini (51) ini,” katanya.

Namun naas, beberapa saat setelah menyantap batagor yang dikemas dalam plastik itu, para siswa mulai mengeluh tenggorokannya gatal, mual, hingga muntah-muntah.

Melihat kejadian tersebut, dua guru, Imam Cahyana (57) dan Parliyah (38), langsung membawa semua siswa yang mengalami gejala serupa ke UKS. Karena korban terus berjatuhan, pihak sekolah kemudian mencoba memberikan pertolongan dengan memberi siswa yang diduga keracunan tersebut air kelapa muda.

Setelah mereda, pihak sekolah baru membawa siswa yang menjadi korban ke Puskesmas Banyumas. Samsuri menyebutkan, sebanyak 13 korban merupakan siswa kelas IX, delapan korban siswa kelas VII, dan sisanya tiga korban merupakan kelas VIII.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di Puskesmas, para siswa yang diduga keracunan ini diizinkan pulang kembali ke sekolah, tidak ada yang perlu rawat inap,” ujarnya.

Samsuri mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua botol kecap, satu stoples sambal, dan satu bungkus batagor dalam kemasan plastik.

Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi termasuk Sri Partini, penjual batagor yang merupakan warga Desa Kejawar, RT 2 RW 2 Kecamatan Banyumas tersebut.

Dari hasil keterangan Sri Partini, kudapan batagor yang dimakan siswa terbuat dari tepung terigu, ikan tongkol, garam, bumbu penyedap rasa, kecap dan sambal bumbu kacang yang ditambah talas serta bumbu tabur (cabe giling).

Hasil pemeriksaan dokter Puskesmas, diduga para siswa mengalami alergi makanan batagor yang dicampur dengan talas sehingga tenggorokan terasa gatal.

“Namun untuk memperkuat dugaan, kami telah membawa sampel sisa batagor untuk diserahkan ke Puskesmas Banyumas dan dicek oleh BPOM Kabupaten Banyumas,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/28/17381071/puluhan-siswa-smp-3-keracunan-usai-santap-batagor-di-kantin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke