Salin Artikel

Ayam Hidup hingga Kepala Kambing Dilarung di Laut Jelang 1 Muharram

Salah satu lokasi yang menggelar sedekah laut pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari. Tradisi unik yang rutin digelar setiap tahun ini dipercaya masyarakat untuk keselamatan dan juga ungkapan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, masyarakat nelayan memiliki kearifan lokal dan menganggap tradisi ini juga sebagai penghormatan kepada Ratu Laut Kidul.

"Tradisi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan, sekaligus menyambut Tahun Baru Muharam. Labuhan hari ini tidak hanya di Pantai Baron, tetapi hari ini serentak di beberapa titik seperti Pantai Kukup, Drini, dan lainnya," kata salah seorang sesepuh Ngatno, Kamis.

Panas terik matahari di wilayah Pantai Baron yang dikenal sebagai ikon wisata Pantai Gunungkidul, terlihat tak begitu dirasakan oleh ratusan orang yang mengikuti ritual ini hingga petang hari, tak terkecuali wisatawan yang berlibur juga mengikuti prosesi ritual itu.

Warga menggunakan pakaian tradisional lengkap, untuk putra menggunakan pakaian surjan dan putri menggunakan kebaya berhiaskan pernik warna-warni.

Mereka menggelar kenduri di balai setempat, lalu membawa perlengkapan labuhan yang dilarung, di antaranya berbagai jenis sesaji berupa ayam hidup, ikan, buah-buahan, jarit (selendang), kepala kambing dan beberapa pakaian.

Berbagai jenis sesaji itu ditempatkan diletakkan dalam limasan kecil yang dibawa oleh empat orang bregada. Lalu ditaruh di atas kapal nelayan untuk dilabuh ke tengah Samudera Hindia.

Sebelumnya, sesepuh membakar kemenyan sembari mengucap doa di tepi Pantai Baron. Sebanyak delapan orang putri cantik membawa bunga tujuh rupa, lalu bunga itu ditebarkan di permukaan air laut.

"Kegiatan ini murni swadaya masyarakat sekitar," ucap Ngatno.

Antusiasme dari warga serta masyarakat pun juga meningkat. Terbukti dari jumlah peserta yang semakin banyak, dan penyelenggaraan yang meriah.

Kemeriahan ini ditambah adanya kesenian tradisional, mulai dari jathilan, reog dan kesenian budaya lainnya, yang menarik wisatawan. Salah seorang wisatawan, Dedy warga Karangmojo, mengaku hampir setiap tahun melihat prosesi labuhan.

"Saya memang menyempatkan diri ke Baron untuk melihat labuhan, sekaligus membeli ikan segar, karena saat ini sedang panen ikan layur," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/20/18563031/ayam-hidup-hingga-kepala-kambing-dilarung-di-laut-jelang-1-muharram

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke