Salin Artikel

Guru yang Hina Muridnya Kerap Kasar dan Memukul Pakai Ekor Ikan Pari

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Kepala SMP Negeri 2 Satu Atap Waiwaru, Bernardus Atawadan mengaku, oknum guru Bahasa Indonesia berinisial BB, kerap berlaku kasar saat mengajar di kelas.

"Pada tanggal 31 Mei 2017 lalu, saya panggil ibu itu (BB) ke ruangan saya dan saya tegur dia, karena dia pukul sejumlah siswa kelas III dengan menggunakan ekor ikan pari,"ungkap Bernardus kepada Kompas.com, Kamis (7/9/2017).

Setelah ditegur, BB sempat berjanji untuk tidak berlaku kasar lagi kepada para murid. Tapi rupanya sikap BB tak berubah hingga banyak murid yang mengeluh.

Bernardus menjelaskan, BB adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas I sampai III. BB mulai mengajar di sekolah itu sejak tahun 2011.

Puncaknya Kamis (31/9/2017) lalu, BB memarahi dan menghina seorang murid laki-laki berinisial FK. Setelah dihina di sekolah, FK pun pulang rumah dan langsung meminum racun pembersih rumput.

Beruntung nyawa FK bisa diselamatkan, setelah menjalani perawatan medis selama enam hari. Tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba dan tiga hari di RSU WZ Johannes.

"Waktu itu saya ditelepon bahwa ada satu siswa kelas III, dilarikan ke rumah sakit karena minum racun. Saya kemudian mendatangi rumah sakit dan saya tanya kenapa sampai minum racun, orangtua dan teman FK mengatakan bahwa dia telah dimarahi dan dihina,"jelasnya.

"Saya kemudian telepon ibu tersebut dan menanyakan soal perlakuan guru itu terhadap FB. Ibu tersebut kemudian mengaku telah memarahi dan menghina FK,"sambungnya.

Langkah yang dilakukan sekolah yakni pro aktif untuk membantu korban mulai dari Rumah Sakit Lewoleba hingga di Kupang. "Pada pekan depan, kami dari sekolah akan menggelar rapat bersama komite sekolah untuk menentukan sikap terhadap masalah ini," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/07/22234921/guru-yang-hina-muridnya-kerap-kasar-dan-memukul-pakai-ekor-ikan-pari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke