Salin Artikel

Go-Jek: Jaket dan Helm Pengemudi Disita Sopir Angkot karena Salah Paham

“Kami tadi, bersama mitra Go-Jek Salatiga, menggelar aksi bagi-bagi 50 snack kepada masyarakat. Itu kami lakukan untuk memeriahkan Hari Pelanggan Nasional. Tidak ada kegiatan lain (menarik penumpang) selain itu,” kata Wisnu, Senin.

Menurut Wisnu, bingkisan tersebut dibagikan sebagai ungkapan terima kasih kepada masyarakat, khususnya pelanggan yang memilih Go-Jek sebagai jasa transportasi.

“Sebenarnya, kegiatan yang kami lakukan pun tidak lebih dari 1 jam. Tetapi, saat kegiatan, memang ada beberapa mitra mengenakan atribut Go-Jek, baik itu jaket maupun helm. Itu yang kemudian memancing emosi awak angkota Salatiga,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, Wisnu berjanji mengevaluasi dan melaporkan ke pihak manajemen Go-Jek Indonesia di Jakarta.

“Kami berharap, mitra Go-Jek juga dapat mematuhi aturan dan menghargai keberadaan awak angkota Salatiga. Semoga, ke depan, ada titik terang. Langkah apa selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan manajemen di Pusat. Sebab, semua kewenangan ada di pusat,” tutur Wisnu.

Terpisah, mitra Go-Jek Salatiga, Maman (46), berharap, penyitaan atribut tak terulang. Dia juga berharap bisa bersama-sama awak angkota Salatiga mencari nafkah di Kota Hati Beriman tersebut.

“Memang izin operasi masih jadi kenala. Mudah-mudahan, segera ada solusi. Kami serahkan semua ke pihak manajemen Go-Jek, baiknya bagaimana, kami akan ikuti,” tuturnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Jateng, Senin (4/9/2017), dengan judul: Manajemen Gojek Salatiga Sebut Aksi Penyitaan Jaket dan Helm Terjadi Karena Salah Paham

https://regional.kompas.com/read/2017/09/04/20034481/go-jek-jaket-dan-helm-pengemudi-disita-sopir-angkot-karena-salah-paham

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke