Salin Artikel

Ridwan Kamil Akui Didukung Partai dengan Balasan Berbagi Kekuasaan

Hal itu pula yang ia rasakan saat mendapat dukungan politik dari Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Enggak semua (partai) minta mahar. Jangan dikira saya maju jadi wali kota ada mahar," ujar Emil, sapaan akrabnya saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Rabu (30/8/2017).

Emil tak menampik bahwa materi dibutuhkan untuk mendapat dukungan partai. Namun, dari pengalamannya, partai pendukungnya lebih memilih untuk mendapatkan timbal balik berupa power sharing (berbagi kekuasaan).

"Saya pastikan teori itu (partai minta uang) untuk kasus saya tidak ada. Jadi pure power sharing saja, political sharing atau power sharing," ujarnya.

"Contoh, kalau jadi gubernur kepentingan kami (partai politik) diperhatikan yah. Enggak ada masalah selama sesuai prosedur aturan," tambahnya.

Ada pula, sambung Emil, partai yang meminta dukungan politik untuk cakupan lebih besar. Misalnya, memberikan suara konsituennya untuk mendukung salah seorang calon presiden.

"Misal, operasional kader-kader kami di Pilpres 2019 dibantu, jaringan Pak Ridwan diberikan kepada mereka. Jelek-jelek begini saya punya jaringan. 10 relawan, saya megang berapa juta suara. Saya bagi-bagi bisa. Kepentingan partai itu kan kepercayaan. Kepentingan partai itu kan 2019," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/31/06330481/ridwan-kamil-akui-didukung-partai-dengan-balasan-berbagi-kekuasaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke