Salin Artikel

RSHS: Balita Kembar Siam Asal Garut Tidak Bisa Dipisahkan

Keduanya merupakan anak dari pasangan suami istri Iwan Kurniawan (39) Yani (30), warga Kampung Padasari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.

Anak tersebut terlahir dengan kondisi dempet. Mereka memiliki dua kepala, dua badan, empat tangan, dan tiga kaki serta sejumlah organ vital yang menyatu. Dengan kondisi itu, sulit kemungkinan pemisahan badan dilakukan.

Namun, dari hasil indikasi medis, anak tersebut memiliki tiga kaki, di mana salah satu kaki sering dikeluhkan dan mengganggu mobilitas pasien. Karena itu, upaya pemotongan kaki akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup keduanya.

Sjarif Hidajat Effendi, ketua tim dokter RSHS yang menangani Putri dan Dewi mengatakan, pemotongan kaki akan dilakukan pekan depan. Saat ini Putri dan Dewi tengah menjalani perawatan intensif di ruang Kemuning RSHS Bandung.

"Anak sudah tumbuh besar, saat ini dirawat di ortopedi dengan masalah kaki tambahan yang akan dihilangkan karena dirasa mengganggu dan kadang kesakitan dan memang sebaiknya dihilangkan. Itu hal utama yang akan ditangani dalam waktu dekat ini," ujar Sjarif saat ditemui di RSHS Bandung, Senin (28/8/2017).

"Karena ada organ vital yang bersatu seperti hati, pembuluh darah, aliran saluran kencing yang saling bersinggungan satu sama lain, mereka tidak bisa dipisahkan karena banyak organ vital menyatu," tambahnya.

Sjarif menjelaskan, proses pemotongan kaki tersebut tak akan membutuhkan waktu lama karena termasuk dalam kategori operasi kecil. Namun, tim dokter tetap membutuhkan waktu lama untuk merehabilitasi kondisi psikologis anak tersebut.

"Operasi untuk mengambil tungkai itu operasi kecil. Yang jadi tanggung jawab kami mendukung rehabilitasi selanjutnya mereka harus bisa bergerak, beraktivitas, perlu satu tim yang melibatkan rehabilitasi kemudian psikologis agar dia tidak merasa berbeda, agar tidak ada trauma psikologis," tutupnya. 

https://regional.kompas.com/read/2017/08/28/16425731/rshs-balita-kembar-siam-asal-garut-tidak-bisa-dipisahkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke