Salin Artikel

Kemarau, Sawah di Rancaekek Bandung Diairi Air Bercampur Limbah

Air yang digunakan untuk mengairi sawah diambil dari sungai yang tercemar limbah pabrik di sekitar Rancaekek.

Hal tersebut dikatakan Aminah (47), warga Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, saat ditemui di Kampung Ciherang, Kecamatan Rancaekek, Kamis (24/8/2017).

"Kan tidak ada pilihan lain, kalau tidak diairi nanti mati kekeringan," ujar Aminah.

Air sungai berwarna hitam itu terpaksa digunakan untuk mengairi sawah karena sumber air lain sudah mengering.

Sementara bila menunggu turunnya hujan, padi di sawah akan kering dan bisa jadi gagal dipanen.

Padahal, menggunakan air limbah untuk mengairi sawah dapat membuat padi gagal panen atau tak dapat tumbuh dengan baik.

Para petani, menurut Aminah, hanya memiliki dua pilihan tersebut, dan keduanya sama-sama merugikan bagi petani.

"Semoga hujan cepat turun lah," ujar Aminah.

Berita ini telah tayang di Sriwijaya Post, Kamis (24/8/2017), dengan judul: Tak Ada Hujan, Air Sungai Tercemar Limbah Pabrik pun Jadi

https://regional.kompas.com/read/2017/08/25/09255521/kemarau-sawah-di-rancaekek-bandung-diairi-air-bercampur-limbah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke