Salin Artikel

Medali Emas dari Kontes Matematika Dunia, Kado Kinantan untuk Indonesia

Siswa kelas XI SMA Taruna Nusantara Magelang itu bangga mempersembahkan prestasi ini sebagai kado terindah untuk Indonesia pada HUT-72 Kemerdekaan RI tahun ini.

Dalam kontes tersebut, Kinantan menjadi salah satu peserta dari Indonesia yang memperoleh nilai tertinggi. Remaja kelahiran Bandung 12 Mei 2011 itu menyisihkan sekitar 1.000 peserta perwakilan dari 14 negara di seluruh dunia.

"Rasanya senang, bangga, bisa dapat medali emas untuk Indonesia," kata Kinantan di SMA Taruna Nusantara Magelang, Rabu (16/8/2017).

Kinantan bercerita, prestasi ini diraih berawal dari kegemarannya terhadap mata pelajaran Matematika sejak usia kecil.

Dia tidak pernah bosan mengerjakan segala macam soal Matematika. Baginya ada kepuasan yang tak bisa diungkapkan ketika sukses menyelesaikan soal dengan baik.

"Awalnya hobi, tapi lama-lama suka dan semakin tertantang mengerjakan soal Matematika, dan puas kalau bisa menjawab soal," ujar putra pasangan Dinar Aryasena (47) dan Dewi Sekarsari (40) asal Kabupaten Purwokerto itu.

Kinatan mendapat dukungan dari orangtua, keluarga dan sekolahnya. Orangtuanya kerap memberinya materi soal-soal matematika hingga mendatangkan guru les. Maka tak heran pula jika Kinantan kerap menjuarai berbagai kompetisi Matematika, baik lokal maupun internasional sejak sekolah dasar.

Misalnya saja, di Taiwan International Mathematics Competition (TIMC) 2011, India International Mathematics and Science (IIMS) 2012, Bulgaria International Mathematics Competition (BIMC) 2013.

International Competition of Mathematics Union 2014 di Singapura, Korea International Mathematics Competition (KIMC) 2014, dan terakhir meraih medali emas di International Mathematics Olympiad (IMO) 2017 di Brazil.

Kinantan menceritakan, ada berbagai jenis soal Matematika yang harus dipecahkan dalam sekian waktu pada setiap perlombaan. Saat di Brasil contohnya, dia harus menjawab 3 soal uraian tentang teori bilangan, kombinatorik, geometri, trigonometri dan lainnya.

"Kuncinya sering latihan, rumus-rumus itu dimengerti bukan dihafal, jadi mudah diterapkan," tutur alumni SMP Negeri 2 Purwokerto ini.

Di SMA Taruna Nusantara, dia mendapat kelas dan guru pembimbing khusus Matematika. Selain akademis, lanjut dia, di sekolah ini dia dilatih pula tentang kedisiplinan dan kerja keras sehingga membantu siswa untuk memecahkan persoalan.

"Saya bersama teman-teman yang juga ikut lomba disediakan kelas dan pembimbing khusus, bahkan kami juga boleh tidak ikut kelas reguler kalau mau ikut lomba," tuturnya.

Baginya, Matematika menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hal apa pun. Matematika layaknya bahasa yang menjadi alat dasar untuk mencapai tujuan. Berkat prestasinya ini, Kinantan bahkan sudah mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) selepas lulus SMA Taruna Nusantara nanti.

Cecep Iskandar, Kepala Bagian Humas SMA Taruna Nusantara Magelang, mengaku bangga salah satu siswanya berpretasi di tingkat dunia.

Selain Kinantan, ada Irfan Urane Azis yang juga mendulang emas di kontes Matematika dunia bulan Agustus 2017 ini. Prestasi ini tak lepas dari dukungan semua elemen sekolah dan siswa itu sendiri.

"Malam 17 Agustus 2017 nanti kami akan beri penghargaan bagi mereka, karena mereka juga telah memberi kado bagi sekolah dan tentu kado bagi Indonesia," ungkap Cecep.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/17/07000001/medali-emas-dari-kontes-matematika-dunia-kado-kinantan-untuk-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke