Salin Artikel

Menteri Susi: Saat Ini Menterinya Sudah Pintar, Jangan Dibohongi

Dalam sambutannya, selain membahas tentang permodalan, menteri wanita era Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo ini juga menyinggung soal illegal fishing atau pencurian ikan.

“Illegal fishing dulu dilakukan kapal asing, sekarang sudah ga ada kapal asing malah jadi nelayan sendiri yang nyuri karena tidak bayar pajak,” katanya.

Untuk itu, saat ini perizinan untuk mengurus Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) bagi kapal di atas 10 GT (gross tonnage) diperketat. Syarat yang harus dilengkapi antara lain laporan hasil tangkapan, bukti pembayaran pajak, hingga bukti pembayaran asuransi bagi anak buah kapal (ABK).

“Pemerintah sudah menertibkan kapal ikan asing, yang nyuri ikan sudah tidak ada. Nah sekarang ikan sudah banyak, mbok ya bayar pajak, ABK juga diasuransikan,” katanya.

Menteri yang populer dengan jargon ‘tenggelamkan’ itu juga mengungkap modus illegal fishing yang tengah diantisipasi oleh pihaknya, yakni terkait dengan data kepemilikan kapal yang masih sering dipalsukan.

“Pemilik kapal juga harus jelas, sekarang banyak pemilik kapal yang tidak jelas atas namanya. Pake nama saudara, pembantu. Jangan-jangan itu kapal eks asing balik lagi, pakai nama tukang becak,” ujarnya.

“Mbok yo jangan diapusi ibu menteri, saiki menterine madan pinter. Ora iso ngadali ibu menteri sing saiki, iyo po ora? (Ya Ibu Menteri jangan dibohongi. Saat ini menterinya sudah pintar. Enggak bisa bohongi Ibu Menteri yang sekarang, betul enggak?)” seloroh Susi langsung disambut sorak sorai ratusan nelayan.

Seperti biasa, Susi tampil ‘nyentrik’. Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, ini tampil cantik dengan balutan batik hitam bermotif bunga warna merah dan ungu.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Tunggul Wulung hingga sampai di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC), rambut ikal Menteri Susi tergerai dan masih terlihat basah.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/15/06450011/menteri-susi--saat-ini-menterinya-sudah-pintar-jangan-dibohongi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke