Salin Artikel

Alami Kelainan Hati, Remaja Ini Hanya Bisa Tidur dengan Badan Miring

Perut anak pertama pasangan Muhamad Fuadi (44) dan Musta’anah (42) ini terus membesar, sementara badannya semakin kurus.

Pelajar kelas 9 SMPN 1 Kaliwungu itu mengalami sesak napas bila tidur terlentang.

Dari diagnosa dokter, Arju yang tinggal di Krajan Kulon, Rt 03 Rw 04, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, mengalami kelainan pada fungsi hati.

Karena penyakitnya tersebut, Arju tidak bisa lagi bersekolah. Sebab ia tidak bisa jalan dan segala aktivitasnya harus digendong oleh ayahnya. Termasuk ketika akan buang air besar atau mandi.

Menurut Fuadi, gejala pembesaran perut anaknya mulai terlihat sejak tujuh bulan lalu. Anaknya merasakan tubuhnya lemas dan susah untuk makan, hingga kemudian perutnya membesar.

“Namun sekarang ini, anak saya hanya bisa tiduran di kamar tidur tidak kuat untuk berdiri apalagi berjalan,” kata Fuadi, Senin (14/8/2017).

Fuadi mengatakan, berdasarkan diagnosa dokter, anaknya terkena hepatoblastoma atau kelainan pada fungsi hati. Dokter tidak bisa melakukan tindakan operasi karena harus membutuhkan pendonor hati dan biaya yang sangat besar.

“Saya setiap hari hanya bekerja sebagai tukang tambal ban yang penghasilannya pas-pasan, dan cukup untuk makan,” ujarnya.

Sementara itu, ibunda Arju, Musta’anah, menambahkan pihaknya sudah membawa anaknya berobat ke dokter. Ia berharap Tuhan mengangkat penyakit anaknya, sehingga Arju bisa kembali bersekolah.

“Setiap Selasa kami harus mengambil obat ke RS Tugu Semarang,” katanya sambil menangis.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kendal Sri Mulyani mengatakan, pihaknya sudah menjenguk Arju di rumahnya. Menurut Sri, Arju harus dirawat secara intensif.

“Saya sudah menganjurkan supaya Arju dibawa ke RSU Kariadi Semarang. Karena dia punya Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga semua biaya gratis,” kata Sri.

Sri yang juga menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Daerah Suwondo Kendal menambahkan, pihaknya akan memberi rujukan bila Arju sudah siap untuk dirawat inap di RS Kariadi.

“Kata orangtuanya, mereka masih pikir-pikir dulu. Sebab bila dirawat di Kariadi Semarang, harus ada yang menjaga. Sedang di rumah, Arju, masih punya adik kecil dan ayahnya harus bekerja,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/14/19425711/alami-kelainan-hati-remaja-ini-hanya-bisa-tidur-dengan-badan-miring

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke