Bupati Sukoharjo Menangis Saat Daftar Cagub Jateng di PDI-P

Ia menangis haru baik sebelum masuk gedung panti marhaen, maupun setelah penyerahan berkas formulir pencalonan untuk Pilkada Jateng.

Wardoyo datang didampingi ratusan pendukungnya menggunakan bus dan mobil pribadi. Dia juga didampingi Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

Semua kepala desa di Kabupaten Sukoharjo ikut dalam rombongan. Mereka, kata dia, bersama tokoh agama datang tanpa adanya perintah, melainkan minta ikut datang menuju Semarang.

"Semua kepala desa datang semua tanpa saya minta. Kalau saya tetes air mata itu, terharu," kata Wardoyo.

"Saya ingin Jateng ini lebih baik, selama ini saya sudah melakukan satu perbuatan positif untuk Sukoharjo. Kalau dapat amanat, saya ingin Jateng maju dan sejahtera," kata Wardoyo.

Menurut dia, banyak hal positif yang berhasil dia lakukan untuk memajukan Sukoharjo dalam 7 tahun masa kepemimpinannya. Selama itu, daerahnya mendapat 137 penghargaan.

Penghargaan terakhir diberikan Kementerian Lingkungan Hidup karena kepedulian bupati pada lingkungan.

Sukoharjo pada awal Agustus mendapat Adipura ke-2. Capaian positif itulah yang hendak diteruskan untuk Jateng.

"Kalau program, wait and see dulu. Ini masih tahap awal, jangan mendahului kerso," ujar pria yang pada 2015 lalu terpilih dengan suara 87 persen ini.

Wardoyo menegaskan bahwa pihaknya akan fokus pada masalah pengentasan kemiskinan, dengan program-program pro rakyat.

"Di Sukoharjo, angka kemiksinan terendah sudah di tataran 8,7 persen," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo menegaskan dukungannya untuk para kader PDI-P yang ikut proses Pilkada Jateng. Banyaknya calon yang mendaftar menunjukkan bahwa partai itu punya banyak kader terbaik.

"PDI-P partai besar dengan banyak kader besar. Soal saya gak daftar sendiri, saya tahu diri, saya bupati preman. Ada etika dan norma yang dijaga," tambahnya.

Wardoyo bakal bersaing dengan lima tokoh lain yang ikut dalam bursa penjaringan PDI-P Jateng, termasuk melawan petahana Ganjar Pranowo.