Salin Artikel

Ridwan Kamil Menanti "Janur Kuning"

“Komunikasi akan terus dilanjutkan hingga ada hitam putih. Kalau menikahkan sebelum ada janur kuning pasti ada hal-hal yang tak terduga, jadi saya masih akan finalisasi mudah-mudahan betul aspirasi menjadi sebuah kepastian,” ujar pria yang kerap disapa Emil usai menghadiri International Conference Urbanism and Religiosity di Kota Bekasi, Selasa (25/7/2017).

Dia menjelaskan, sebagai bakal calon yang belum memiliki partai, Emil tidak menutup untuk partai lain yang ingin mendukungnya di Pilgub Jabar. Menurut dia, setiap partai memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.

“Ada yang minta waktunya lebih lama, ada yang syarat macam-macam, saya akan follow up semua berita baik dan akan komunikasikan hal-hal yang kurang baik,” kata Emil.

Untuk itu, dia menegaskan, ada beberapa partai yang hingga saat ini masih melakukan komunikasi yang intens dan masih dalam proses internal. Maka dari itu, Emil mengaku tinggal menunggu keputusan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai, Ridwan Kamil baru memenuhi satu indikator untuk bisa didukung partainya dalam Pilkada Jawa Barat. Satu indikator yang dimaksud adalah tingkat penerimaan di masyarakat atau elektabilitas.

"Apa yang terjadi hari ini (pada sosok Ridwan Kamil) kan baru salah satu indikator saja," ujar Andreas di Sekretariat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).

Sebab, berdasarkan survei yang dirilis SMRC, nama Ridwan Kamil unggul dibandingkan nama lain semisal Deddy Mizwar atau Dedi Mulyadi.

Dalam pertanyaan terbuka, yakni "seandainya pilkada Jabar dilakukan hari ini, siapa sosok yang akan dipilih?" sebanyak 13,1 persen responden memilih nama Wali Kota Bandung tersebut. Sementara, 3,4 persen responden memilih Wali Kota Purwakarta Dedi Mulyadi.

https://regional.kompas.com/read/2017/07/25/21155241/ridwan-kamil-menanti-janur-kuning-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke