Salin Artikel

Dua SD di Kendal Jadi Percontohan Penerapan Sekolah Lima Hari

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Agus Rifai mengatakan, dua SD Muhamadiyah itu menerapkan 5 hari sekolah dengan tidak meninggalkan pelajaran membaca dan menulis Al Quran.

“Jadi, setiap hari anak belajar pelajaran umum sampai jam dua, kemudian dilanjutkan pelajaran membaca dan menulis Al Quran,” ujarnya, Jumat (21/7/2017).

Menurut Rifai, yang memberi pelajaran membaca dan menulis Al Quran adalah guru TPQ setempat. Dengan cara ini, guru tersebut pun tidak menganggur. “Ya, seperti sekolah sore itu. Cuma tempatnya yang dipindah, “ tambahnya.

Rifai meminta kepada masyarakat supaya tidak kuatir. Sebab pihaknya terus melakukan kajian, apakah sekolah 5 hari itu diterapkan atau tidak. “Kalau SMA yang ada di Kendal, sudah ada yang menerapkan,” tambahnya.

Sementara itu, Rikayatun, salah satu warga Kendal mengatakan, sekolah lima hari belum bisa diterapkan di Kendal, terutama di desa-desa. Sebab, siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, akan kesulitan bila pulang sekolah. Karena sudah tidak ada angkutan.

“Kalau di kota masih mungkin. Dengan catatan sorenya dapat materi pelajaran agama," tuturnya. 

https://regional.kompas.com/read/2017/07/21/18415041/dua-sd-di-kendal-jadi-percontohan-penerapan-sekolah-lima-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke