KENDARI, KOMPAS.com - Hasil pemeriksaan petugas penjinak bahan peledak (Jihandak) di markas Brimob Polda Sultra terhadap paket yang ditemukan di ruang lobi kantor Wali Kota Kendari, Rabu (28/6/2017) bukanlah bom.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kendari, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigid Haryadi memastikan, jika benda yang diduga bahan peledak bukan bom. Paket tersebut hanya berisikan kertas dan bungkusan mie instan.
"Iya betul itu bukan bom, tadi setelah dicek di mako Brimob ternyata isinya hanya kertas-kertas tidak jelas kok," tegasnya.
Meski begitu, pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan atas paket kertas yang sengaja disimpan di ruang lobi kantor Wali Kota Kendari.
(Baca juga: Benda Dicurigai Bom Ditemukan di Meja Lobi Kantor Wali Kota Kendari)
Dalam kasus ini, pihaknya pun telah memeriksa enam orang saksi dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sedang bertugas saat kejadian.
Sebelumnya, sebuah paket yang dicurigai bom ditemukan di atas meja ruang lobi Kantor Wali Kota Kendari. Ikbal, salah seorang petugas jaga dari Satpol PP menuturkan kejadian bermula saat dirinya hendak mengecek seluruh ruangan yang ada.
Namun, saat memasuki ruangan sekitar pukul 00.00 Wita, dirinya menemukan sebuah bungkusan aneh yang diletakkan di atas meja provos ruang lobi kantor Wali Kota Kendari.
(Baca juga: Paket Dicurigai Bom di Kantor Wali Kota Dibawa ke Markas Brimob)
“Bentuknya itu seperti pembungkus kado begitu, baru diisi di kantong plastik warna hitam. Terus di atasnya ada koran baru di atasnya ada lagi binder-binder besar,” tutur Ikbal.