Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerbangkan "Layang-layang Kebangsaan" di Hari Lahir Pancasila

Kompas.com - 31/05/2017, 05:38 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Langit di atas Alun-alun Utara Yogyakarta besok Kamis (1/6/2017) bakal dihiasi puluhan layang-layang yang membentuk formasi "Layang-layang Kebangsaan".

Dalam formasi yang digagas Perkalin (Perkumpulan Pekarya Layang-layang Indonesia) ini akan ada satu layang-layang Garuda Pancasila berukuran besar yang diapit 72 layang-layang merah putih.

"Tanggal 1 Juni besok pukul 15.00 Wib akan ada acara menerbangkan layang-layang di Alun-alun Utara. Acara ini untuk memperingati hari lahirnya Pancasila," ujar Harry Cahya, Ketua Perkalin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2017).

Harry mengungkapkan, ada puluhan layang-layang yang akan diterbangkan di atas Alun-alun Utara pada tanggal 1 Juni 2017. Tema acara menerbangkan layang-layang pada peringatan hari lahirnya Pancasila kali ini adalah "Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan".

(Baca juga: Hari Pancasila, Siswa Lereng Merapi dan Pantai Selatan Jadi Petugas Upacara)

 

Nantinya, puluhan layang-layang tersebut diterbangkan membentuk formasi dengan nama "Layang-layang Kebangsaan".

Dalam formasi ini, layang-layang Garuda Pancasila berukuran 2 Meter x 2 Meter akan diterbangkan dan diapit 72 layang-layang merah putih.

Sebelum diterbangkan, rencananya Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB X akan menyerahkan layang-layang Garuda Pancasila ke salah satu penerbang dari Perkalin.

"Layang-layang merah putih berjumlah 72 ini dimaknai bahwa saat ini kita sudah memasuki 72 tahun pasca kemerdekaan," tegasnya.

(Baca juga: Meski Libur, Instansi Pemerintah Wajib Gelar Upacara Hari Pancasila 1 Juni)

 

Ia menjelaskan, peringatan hari lahirnya Pancasila dengan menerbangkan puluhan layang-layang baru pertama kali digelar di Yogyakarta bahkan Indonesia. Selama ini, lambang dasar negara yakni Pancasila hanya pasif dan berada di dinding rumah atau kelas.

Kali ini di acara peringatan, digelar khusus untuk mengangkat kembali Garuda Pancasila lebih tinggi yang dilambangkan dengan menerbangkan di langit Indonesia.

"Kita ingin meneguhkan kembali (Pancasila sebagai dasar negara) bukan hanya lambang tetapi juga simbol dari falsafah bangsa. Meneguhkan bersama kembali bahwa merah putih sebagai semangat kebangsaan kita," tandasnya.

Selain layang-layang yang membentuk formasi, akan diterbangkan juga layang-layang tradisional. Layang-layang tradisional ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Layang-layang dari berbagai daerah ini akan disatukan dalam langit yang sama yakni Indonesia. Ini dimaknai sebagai kebhinekaan Indonesia," pungkasnya. 

Kompas TV Era Medsos, Tantangan Baru Persatuan Bangsa (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com