Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Pasung Rusli Dibuka...

Kompas.com - 17/05/2017, 23:04 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Rusli Jalil (57) warga Desa Kuala Tadu, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Aceh sejak enam bulan terakhir ini terpaksa harus dipasung kakinya dengan ratai besi karena sering mengamuk dan menyerang keluarganya dengan menggunakan senjata tajam.

“Suami saya mengalami gangguan jiwa setelah tsunami, karena saat tsunami 4 anak kami meninggal, dulu tidak mengganggu orang lain, tapi sekarang sering mengamuk dan menyerang keluarga dan orang lain dengan menggunakan parang, makanya kami pasung,” kata Hayani (55) isteri Rusli kepada Kompas.com, Rabu, (17/5/2017).

Semenjak suaminya mengalami gangguan jiwa, Hayani dan 3 anaknya yang selamat dari musibah tsunami itu telah melakukan berbagai upaya untuk mengobati Rusli. Mulai membawanya secara rutin ke rumah sakit hingga ke dukun. Namun kondisi kejiwaan suaminya yang sebelumnya berprofesi nelayan itu tak kunjung membaik.

“Kami telah berupaya berbagai cara untuk mengobatinya, ke semua dukun sudah kami bawa untuk diobati, ke rumah sakit juga sering kami bawa dan ambil obat tapi tidak sembuh, malah selama enam bulan terakhir ini semakin parah karena sering mengamuk,” katanya.

Sebelum dipasung kata Hayani, dirinya sudah lima kali mendapat ancaman bunuh oleh suaminya dengan menggunakan parang, cangkol, kayu , batu bahkan pernah disiram dengan menggunkan bensin untuk dibakar.

“Kalau melihat saya langsung dikejar, saya pernah diparang untung tidak kena, kemudian sudah pernah disiram bensin untuk membakar saya, makanya kami takut makanya kami rantai," ucapnya.

Setelah enam bulan kakinya terpasung dengan rantai besi didalam rumah kosong seorang diri, siang ini tim dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh melepaskan rantai di kaki Rusli untuk dibawa ke RSJ Aceh di Banda Aceh. Di situ Rusli akan menjalani terapi dan pengotan.

“Pasien ini baru enam bulan dipasung oleh keluarga, hari ini kita buka pasung dan kita bawa ke RSJ Aceh untuk diobati di sana, karena kalau dibiarkan terus seperti ini kondisinya malah akan menjadi buruk," kata Aziz, Humas RSJ Aceh kepada wartawan.

Selain Rusli, tim dari RSJ Aceh kata Aziz, juga menjemput dua orang pasien penderita gangguan jiwa lainnya yang berada di Kabupaten Nagan Raya yang dipasung oleh keluarganya.

“Dua pasien lain yaitu Mak Kasyah (55) warga Desa Kuta Iring, Kecamatan Darul Makmur dan Abu Bakar (55) warga Desa Keude Linteung, Alue Bili Kabupaten Nagan Raya," katanya.

Sementara itu Zainal Abidin anggota DPR Aceh dari Fraksi PKS yang ikut memantau pelepasan dan penjemputan itu mengatakan, pasien gangguan jiwa itu nantinya akan direhabilitasi dan tangani secara khusus hingga pulih di RSJ Aceh.

“Jadi kita harapkan nantinya pasien ini dapat pulih kembali seperti sebelumnya dan dapat berbaur kembali dengan keluarga. Namun nanti kalau ada pasien yang telah pulih tetapi tidak ada keluarganya yang menjemput di RSJ akan kita bawa ke Janthoe untuk dilatih keterampilan tangan, bercocok tanam, dan ternak, karena di Jantoe fasilitas untuk pasien sedang disiapkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Nagan Raya, Aceh menyebutkan, dengan dilepasnya pasung tiga penderita gangguan jiwa tersebut, maka Kabupaten Nagan Raya kini telah bebas dari pasien gangguan yang dipasung oleh keluarga mereka.

Sebelumnya pada bulan lalu delapan pasien gangguan jiwa juga telah dilepas dan di bawa ke RSJ Aceh.

“Sekarang sudah tidak ada lagi penderita gangguan jiwa yang dipasung di Nagan Raya, kalau yang mengalami gangguan jiwa masih ada sekitar 400 orang, namun tidak dipasung dan mendapat perawatan dengan baik dari keluarga mereka,” ujarnya.

Baca juga: Tak Punya Biaya Berobat, Alasan Keluarga Pasung Penderita Gangguan Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com