Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Imbas Pembangunan Tol Tak Kunjung Surut, Warga OKI Demo

Kompas.com - 15/05/2017, 22:32 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

KAYUAGUNG, KOMPAS.com - Puluhan warga Kelurahan Sukadana, Kota Kayuagung Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, berunjuk rasa di Kantor Camat Kota Kayuagung Senin (15/5/2017).

Mereka mengeluhkan banjir yang tak kunjung surut dari rumahnya, sejak pembangunan jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) berlangsung. 

Dalam aksinya, warga yang didominasi ibu-ibu mengendarai sepeda motor. Mereka mendatangi kantorn kecamatan dengan membawa bendera merah putih. Begitu sampai, mereka berorasi meminta banjir yang merendam rumah mereka segera diatasi.

Korlap Aksi, Hadi Putra Hadi Putra mengatakan, sudah lebih dari sebulan banjir melanda rumah warga. Mereka pun kesal karena sulit beraktivitas, mulai dari memasak hingga beribadah. 

(Baca juga: Rumah Warga Sukadana OKI Terendam Banjir Diduga Akibat Proyek Tol)

Mereka pun mengeluhkan penyakit gatal. Sebab, setiap hari harus berendam di air banjir yang kotor. Apalagi, sebentar lagi mereka akan menjalankan ibadah Ramadhan. Mereka ingin beribadah dengan khusyu dan tenang. 

“Kami menuntut janji Waskita Karya akibat dampak dari banjir pembangunan jalan tol berupa kerusakan rumah dan tanaman yang rusak. Kami juga menuntut banjir segera diatasi agar tidak lagi menggenangi rumah kami yang sudah berlangsung selama dua bulan ini," ucapnya, senin (15/5/2017).

Warga mengancam, jika banjir tidak segera diatasi, mereka akan menduduki dan mendirikan tenda di lokasi pembangunan jalan tol yang sedang dalam masa penimbunan itu.

Kepala Keamanan Proyek Pembangunan Jalan Tol Kapal Betung PT Waskita Warya, Nuryadi mengatakan, pelaksana pembangunan akan melakukan upaya sesegera mungkin guna mengatasi banjir dengan membuat codetan-codetan di jalan yang tengah ditimbun.

Namun, Nuryadi tidak bisa menjanjikan kapan banjir yang merendam rumah warga surut seratus persen. Nuryadi hanya menjanjikan keluhan warga akan segera dilaporkan ke pimpinan untuk dipelajari.

“Kalau untuk dikeringkan saya rasa tidak mungkin, biar balance saja antara air di sebelah kiri tol dan sebelah kanan tol. Sesuai permintaan DPRD (OKI) kita sudah membuat gorong-gorong namun masih ada genangan. Sedangkan soal ganti rugi, kita serahkan ke pimpinan,” tuturnya.

(Baca juga: Penyebab Banjir, Dewan Minta Pembangunan Tol Kayuagung-Palembang Dihentikan)

 

Camat Kayu Agung Dedy Kurniawan mengatakan, tuntutan warga sebenarnya sederhana. Pertama, debit air dikurangi sehingga tak lagi merendam rumah mereka. Kedua, rumah mereka yang rusak akibat terendam banjir diberi kompensasi ganti rugi.

Alhamdulillah mulai hari ini pihak Waskita Karya bersama warga akan melakukan verifikasi rumah-rumah warga yang terendam banjir untuk pemberian ganti rugi,” ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com