Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Sebut Tantangan Umat Islam di Dunia adalah Perbedaan

Kompas.com - 07/04/2017, 19:20 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengungkapkan, tantangan terbesar umat Islam di dunia saat ini adalah menyatukan perbedaan.

Menurut Zulkifli, perbedaan yang terjadi jangan dijadikan perdebatan yang dapat memecah-belah kesatuan umat muslim. Perbedaan yang terjadi di antara umat muslim menyebabkan turunnya pamor Islam saat ini.

Dirinya menyebut, Islam pernah mengalami kejayaan pada era Rasulullah Nabi Muhammad SAW hingga 700 tahun setelah itu. Namun, kondisi itu berangsur pudar seiring terjadinya konflik perbedaan antar-umat Islam itu sendiri.

(Baca juga: Din Syamsuddin: Umat Isam Saat Ini Mengalami Ketidakadilan)

"Islam menjadi super power dan dihormati dunia. Saya berpendapat, yang berbeda biarkanlah beda, kita cari persamaannya. Bagaimana mayoritas 80 persen umat Islam di Indonesia ini bersatu menjadi kekuatan ekonomi," ungkap Zulkifli, seusai membuka Muktamar Penanggulangan Radikalisme, Fanatisme, dan Terorisme, di Bogor, Jumat (7/4/2017).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, untuk menjadi suatu bangsa yang maju, umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, kekalahan umat Islam saat ini adalah kurangnya menguasai ilmu.

"Kedua, tidak saling percaya antara satu dengan yang lain. Tidak percaya, tidak ada persatuan. Tantangan kita bagaimana indonesia ini yang mayoritas Islam dikonversi menjadi kekuatan ekonomi, kekuatan politik," katanya.

 

(Baca juga: Menlu RI: Negara Islam Harus Selesaikan Perbedaan dengan Cara Damai)

Agenda Muktamar Penanggulangan Radikalisme, Fanatisme, dan Terorisme, ini dihadiri 120 ulama. Terdiri dari perwakilan organisasi Islam di Indonesia, 80 ulama dari negara-negara ASEAN, dan juga ulama dari negara Timur Tengah, seperti Bahrain, Qatar, Sudan, dan Kuwait. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com