Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Targetkan BBM 1 Harga di 15 Kecamatan Terluar Kalimantan

Kompas.com - 14/02/2017, 21:02 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menargetkan Program Bahan Bakar Minyak 1 Harga bisa terwujud di 15 daerah tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan di Kalimantan sebelum akhir 2017 ini.

Pertamina mengupayakan muncul banyak agen premium dan minyak solar yang bisa melayani tiap daerah itu.

"Program ini bukan proyek jangka panjang. Ini program yang harus secepat mungkin masuk," kata Bagja Mahendra dari divisi Communication and Relations,Marketing Operation Region VI, Pertamina Area Kalimantan, Selasa (14/2/2017).

Agendanya, ke-15 daerah yang terlayani BBM 1 Harga itu terdiri dari Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai di Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimantan Timur. Kemudian empat kecamatan di Kabupaten Berau, yakni di Talabar, Maratua, Kelay, dan Biatan.

BBM 1 harga akan masuk ke Kalimantan Utara di Kecamatan Lumbis di Nunukan dan Kayan Selatan di Malinau.

Satu daerah di Kalimantan Tengah, yakni Kecamatan Danau Sembuluh di Kabupaten Seruyan. Dua di Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Selatan, yakni Desa Malinau di Kecamatan Loksado dan Desa Bajayau di Kecamatan Daha.

Tiga daerah Sambas, Kalimantan Barat juga dirambah BBM 1 Harga, yakni di Kecamatan Sajingan Besar, Kecamatan Paloh, dan Kecamatan Liku. Hal serupa juga akan berlangsung di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang.

Saat ini baru satu APMS, PT Bukit Indah Berkah di Long Apari, Mahakam Hulu, yang sudah beroperasi. PT Bukit membantu penyaluran premium dan solar ke Long Apari.

"Pasokan awal, perseroan menempatkan 150.000 liter premium dan 20.000 liter solar pada 27 Januari 2017. Kiriman kedua 180.000 liter premium dan 20.000 solar pada 4 Februari 2017," kata Bagja.

Kemudian premium dan solar didistribusi lewat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Kompak di Desa Tiong Ohang, Long Apari, yang bisa melayani transportasi darat dan air. "90 persen transportasi di Kecamatan Long Apari lewat air," kata Bagja.

Kehadiran APMS di sana membuat warga kini bisa menikmati harga Rp 5.150 per liter untuk solar dan harga premium Rp 6.450 per liter. Harga ini sama dengan yang dinikmati warga di kota besar.

Selama ini, kedua jenis BBM itu dibanderol mulai Rp 15.000 hingga Rp 50.000 per liter di tingkat pengecer. Alasannya, harga tergantung distribusi yang serba sulit karena melintasi Sungai Mahakam.

Sementara itu, Pertamina saat ini memiliki 529 outlet, berupa 359 SPBU dan 170 APMS se-Kalimantan. Jumlah itu terdiri dari 24 outlet di Kaltara, 144 di Kaltim, 120 di Kalsel, 88 di Kalteng, dan 153 di Kalbar.

Jumlahnya akan bertambah 15 outlet di 2017 ini, terdiri dari 2 di Kalimantan Utara, enam di Kalimantan Timur, 2 di Kalimantan Selatan, 1 di Kalimantan Tengah, dan 4 di Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com