Diguyur Hujan, Sebuah Gereja di Kartasura Roboh

KARTASURA, KOMPAS.com - Sebuah gereja di Kartasura, roboh dimakan usia. Seluruh bangunan gereja rata dengan tanah. Selain kayu yang sudah lapuk, cuaca hujan deras dan angin memperburuk kondisi gereja yang sudah 20 tahun lebih berdiri tersebut. Tidak ada korban jiwa maupun luka.

Menurut penatua gereja, Stefanus Dalyano, atap gereja roboh pada hari Kamis siang (9/2/2017). Penyebabnya kayu penopang gereja tidak mampu menahan air yang tertampung di saluran air di atap. Atap ambrol dan disusul tembok di sisi selatan roboh.

"Kemarin siang 14.30 WIB peristiwanya. Penahan air di atap sebelah utara tidak kuat menahan air hujan terus sejak tiga hari terakhir. Semua bagian ambruk dan tidak bersisa," kata Dalyono, Jumat (10/2/2017).

Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI) Kartasura berdiri tahun 1995 di Kecamatan Ngadirejo, Kopen, RT 1/ RW 7, Kartasura. Pengurus gereja pun hanya bisa berharap bantuan segera datang untuk memperbaiki gereja.

"Tadi sudah ada pak lurah yang datang dan menaksir kira-kira butuh Rp 100 juta untuk memperbaiki seluruh gereja,"kata Dalyano.

Kurang lebih 30 jemaat gereja terpaksa akan melaksanakan ibadat di salah satu rumah jemaat yang cukup untuk menampung mereka.

Saat ini sejumlah jemaar bersama warga bergotong royong membersihkan puing-puing gereja.