Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui Video, Jo Beberkan Kronologi Penembakan Pemilik Toko Senjata

Kompas.com - 25/01/2017, 21:46 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Salah satu tersangka pembunuh bayaran yang menyebabkan pemilik toko senjata di Medan, Indra Gunawan alias Kuna, meninggal membuat pengakuan melalui video.

Video pengakuan Jo Hendal ini kemudian menyebar dan menjadi viral di media sosial. Jo Hendal sendiri ditangkap di rumahnya di Jalan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia pada Minggu (22/1/2017) dini hari.

Dalam rekaman video itu, Jo Hendal alias Zen (41), warga Sukaraja, Batubara, mengaku seminggu sebelum menembak Kuna, ia dihubungi Rawindra alias Rawi.

Saat itu, Rawindra meminta Jo Hendal mengantar temannya, Putra, warga Srigunting, Sunggal, untuk menembak korban.

Para pelaku pun membuat rencana penembakan itu di rumah Rawi di Jalan Waru/Sekip Medan. Setelah aksi berhasil, kata Rawi, baru mereka akan diberi uang.

"Aku enggak kenal sama sekali sama si Putra. Tugasku hanya memboncengnya. Rawi bilang sama kami, dia hanya mau kasih pelajaran sama Kuna. Rawi bilang nembak kakinya saja. Aku enggak tahu kenapa ditembak di dada, kan bukan aku eksekutornya," katanya.

Jo mengaku jika tahu dari awal bahwa Putra akan menembak dada Kuna, dia tidak akan mau menjadi jokinya.

Rabu (18/1/2017) sekitar pukul 06.30 WIB, Jo dan Putra mendatangi rumah Kuna. Tapi mereka hanya menemukan mobil korban.

Mereka lalu menuju Kesawan, menunggu di sebelah Toko Bata lalu memutar ke Jalan Masjid, kemudian parkir di sebelah Hotel Kesawan.

"Kami menunggu di Hotel Kesawan. Waktu Kuna keluar dari mobil, di situlah si Putra menembaknya. Terus lari kami," ujar Jo dalam rekaman berdurasi 1.59 menit yang diambil saat dia berada di dalam mobil Polrestabes Medan.

Baca juga: Pemilik Toko Senjata Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Febriansyah saat ditanyai wartawan mengatakan belum mengikuti perkembangan hasil penyidikan tersangka Siwaji Raja yang diduga menjadi otak pelaku pembunuhan.

"Nanti saya tanya ke penyidiknya dulu," kata Febriansyah.

Garis polisi dibuka

Di tempat terpisah, personel Polsekta Medan Barat mencabut police line di tempat kejadian perkara penembakan Kuna di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Medan Barat pada Rabu (25/1/2017).

Kapolsek Medan Barat Kompol Viktor Ziliwu mengatakan, pembukaan police line dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Apalagi, lokasi penembakan korban adalah jalan umum. Pihaknya akan masuk ke toko untuk mencari petunjuk lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com