Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alamat Penerima Paket Ratusan Detonator Ternyata Rumah Kosong

Kompas.com - 20/01/2017, 06:07 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepolisian Resort Kota Pontianak masih terus melakukan pelacakan terhadap penerima paket ratusan detonator atau pemicu peledak yang diamankan petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, pada Selasa (17/1/2017).

 

Detonator tersebut hendak dikirim ke Pontianak, Kalimantan Barat, melalui jasa ekspedisi.

Baca: Dikirim Via Ekspedisi, Ratusan Detonator Diamankan Petugas Bandara Makassar

Kepala Polresta Pontianak Komisaris Besar Polisi Iwan Imam Susilo mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan jajarannya, alamat tujuan pengiriman atas nama Udin yang tertera dalam paket kiriman di Jalan Husein Hamzah, Pal 5, Nomor 6, Kecamatan Pontianak Kota ternyata rumah kosong.

"Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, rumah yang menjadi tujuan pengiriman itu ternyata fiktif atau rumah kosong, karena memang sudah tidak berpenghuni," ujar Iwan, Kamis (19/1/2017).

Meski mendapati rumah tersebut dalam keadaan kosong tak berpenghuni, pihak kepolisian sempat terhubung dengan nomor telepon yang tertera dalam paket kemasan tersebut.

"Ketika dihubungi, nomor yang tertera di dalam kemasan tersebut sempat terhubung dan yang angkat atau menjawab panggilan seorang wanita, tapi kemudian terputus dan nomor kemudian tidak aktif," ucap Iwan.

sebanyak tiga paket kiriman yang masing-masing diperkirakan berisi 100 butir detonator ini diamankan sesaat hendak dikirim melalui jasa ekspedisi di X Regulated Agent Angkasa Pura Logistik, Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Rencananya, paket kiriman ini akan dikirim ke Pontianak menggunkan jasa pengiriman Titipan Kilat (TIKI) Belopa Luwu. Pada kemasan, tertulis pengirim atas nama Ayung dari Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Iwan menegaskan, jika memang untuk digunakan dalam hal yang positif misalnya untuk pertambangan, pengiriman detonator juga ada aturan khusus.

"Tidak boleh dikirim sembarangan, karena ini menyangkut keamanan masyarakat Pontianak," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com