Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak dan Adik Ditemukan Tewas di "Septic Tank"

Kompas.com - 17/01/2017, 13:18 WIB

RUTENG, KOMPAS — Nero Arong (4) dan Renol Arong (3), kakak beradik, warga Kelurahan Waebeleng, Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (13/1/2017), tewas akibat terjatuh ke dalam tempat penampungan tinja atau tangki septik di belakang rumah orangtuanya.

Mance Arong (49), ayah kedua korban, saat dihubungi, Sabtu (14/1), dari Kupang, mengatakan, peristiwa terjadi pukul 10.00 Wita. Saat itu ia sedang memperbaiki atap rumah yang bocor, sedangkan istrinya ke pasar.

"Nero dan Renol bermain di belakang rumah. Saat mereka bermain di atas beton penutup lubang kotoran, penutup itu ambruk," ucap Mance.

Nero dan Renol jatuh ke dalam lubang berkedalaman 2 meter lebih. Mance tidak mendengar teriakan mereka. Sekitar 30 menit kemudian Mance turun dari atap rumah. Ia memanggil kedua putranya, tetapi tidak ada yang menyahut. Seorang tetangga berteriak dari arah samping rumah dan menyampaikan bahwa sempat melihat kedua bocah itu bermain di belakang rumah.

Arong menyusuri halaman belakang rumah. Ia melihat rerumputan di atas penutup lubang berubah posisi. Saat mendekat, dia melihat kedua putranya di dalam lubang dengan posisi kepala di bagian atas.

Ia berusaha menjangkau tubuh kedua putranya, tetapi tidak berhasil. Mance lalu berteriak minta tolong. Tetangga yang berdatangan lalu mengeluarkan dua bocah dari lubang.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan, ayah kedua korban telah dimintai keterangan terkait kejadian itu. Namun, ia sudah dibebaskan karena tidak ada unsur kesengajaan.

Pada hari yang sama, Furqon Jamaludin Wele (8), pelajar kelas enam SD Inpres Riung Kabupaten Nagekeo, NTT, tewas tertimpa dinding bangunan toilet di sekolah itu saat bermain petak umpet dengan teman-temannya. Kondisi bangunan retak dan miring. Saat Furqon bersandar, dinding roboh menimpanya. Korban tewas di lokasi kejadian.

Mochamad Hasan, guru SD Inpres Riung, saat dihubungi dari Kupang, mengatakan, bangunan yang runtuh adalah gedung tua yang dibangun tahun 1986. Bangunan itu belum direhab.

Terkait dengan kasus itu, polisi sudah meminta keterangan dari tiga saksi di sekolah itu. Mereka adalah seorang guru dan dua siswa. (KOR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Januari 2017, di halaman 10 dengan judul "Kakak dan Adik Tewas di Tangki Septik".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com