Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Penderita Stroke Bertahun-tahun Hidup Sebatang Kara di Bekas Pos Retribusi

Kompas.com - 10/01/2017, 13:29 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Saradan, Bripka Eko Purnomo, membawa seorang kakek yang bertahun-tahun hidup terlantar sebatang kara di eks pos penarikan retribusi LLAJ Lemah Abang ke Rumah Sakit Panti Waluyo, Kabupaten Madiun, Minggu (8 /1/2017).

Sebelumnya, cerita kehidupan kakek yang mengalami gangguan berbicara itu menjadi viral di media sosial Facebook. Beberapa akun Facebook yang mengunggah foto kakek sebatang kara mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak.

Salah satu akun Facebook yang mem-posting kehidupan kakek itu Bundane Dhoni Kdar. Postingan itu menceritakan tentang seorang kakek penderita stroke hidup dan tinggal di bekas pos polisi yang sudah rusak.

Sang kakek hidup dari pemberian orang lain. Dia seringkali menahan lapar karena tidak ada yang memberi makanan.

"Itu anggota saya yang selamatkan. Dia menyelamatkan kakek itu karena pemerintah desa dan pemerintah kecamatan sudah beberapa kali bersurat ke Dinas Sosial Kabupaten Madiun untuk penanganan sang kakek tetapi tidak direspons," ujar Kapolsek Saradan, AKP Martinus Tjanu, Selasa (10/1/2017).

Dia mengatakan kakek itu sudah tinggal di pos eks LLAJ bertahun-tahun. Untuk bertahan hidup, sang kakek hanya mengandalkan belas kasih dari orang yang lewat.

"Kakek itu hanya mengharapkan dari orang yang lewat dengan memberi minum dan makanan," kata Tjunu.

Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, dia dan pemerintah kecamatan sudah bersurat ke Dinas Sosial Kabupaten Madiun tentang kondisi sang kakek. Namun, dinas tidak kunjung merespons.

"Mereka hanya datang melihat saja tetapi tidak ada tindak lanjut. Makanya kemarin kami ambil tindakan dengan membawa sang kakek ke rumah sakit," ujar Tjanu.

Dia khawatir, bila tidak segera ditangani dan kemudian meninggal, maka si kakek akan tetap menjadi urusan polisi. Oleh karena itu, dia memutuskan kakek itu dibawa ke rumah sakit saja.

"Setelah kami serahkan ke rumah sakit maka pihak rumah sakit yang nanti akan berkoordinasi dengan dinas sosial terkait biaya pengobatan dan perawatan sang kakek itu," kata Tjanu.

Saat ini, sang kakek sementara masih dirawat intensif di rumah sakit. Petugas belum mengetahui nama kakek karena masih susah diajak berkomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com