Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Mengamuk dan Bakar Motor, Deni Ditemukan Tewas Mengambang

Kompas.com - 05/01/2017, 22:02 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN,KOMPAS.com - Yusuf (31) menemukan sesosok mayat yang hanyut dan mengapung di Sungai Sembakung Kabu[aten Nunukan Kaliantan Utara pada Rabu (4/1/2017) malam sekitar pukul 20:30 wita ketiak mencari kan bersama ke 4 rekannya dengan menggunakan perahu.

Semula mayat yang mengapung tersebut disangka kayu, namun sat diterangi lampu senter ternyata sesosok mayat yang diduga tewas tenggelam.

”Pertama dikira kayu hanyut, namun setelah didekati dan diterangi senter ternyata mayat. Saksi langsung lapor ke Polsek Lumbis,” ujar Kasatreskirm AKP Suparno Kamis (5/2/2017).

Kepolisian sempat kesulitan mengidentifikasi mayat yang ditemukan di Sungai Sembakung tersebut karena tidak ada identitas pada mayat korban. Polisi hanya menemukan sebuah handphone pada saku sang mayat.

Menggunakan kartu yang dimiliki korban, polisi kemudian menghubungi beberapa nomor yang tersimpan di kartu telepon. Salah satu nomor yang dihubungi mengaku mengenal nomor tersebut adalah milik Deni.

“Kebetulan yang dihubungi atas nama Suminar mengakui bahwa pemilik HP adalah adik iparnya yang bernama Deni yang sejak dua hari tidak diketahui keberadaannya dan telah dicari,” ucap Suparno.

Berdasarkan keterangan Suminar,  Deni (19) warga Desa Mansalong Kabupaten Nunukan yang berprofesi sebagai tukang pikul kayu sudah 2 hari terakhir dicari oleh sanak keluarganya karena tidak diketahi keberadaannya.

Sebelum meninggalkan rumah, sebut Suparno, Deni marah-marah kepada kakaknya, Usep.

”Sebelum dia keluar rumah dia sempat ngamuk pada kakaknya tanpa sebab. Dia juga sempat membakar motor kakaknya. Dia keluar rumah sejak tanggal 31 Desember kemarin, dicari tidak ketemu,” kata Suparno.

Dari hasil pemeriksaan terhadap mayat, pihak kepolisian tidak menemukan adanya luka atau tanda tanda kekerasan pada tubuh mayat. Meski demikian pihak kepolisian mengaku masih mendalami temuan mayat tersebut.

Pihak keluarga kemudian meminta kepada pihak kepolisian untuk menyerahkan mayat korban untuk dimakamkan.

”Kita tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada korban,” sebut Suparno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com