Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-penikaman Murid SD, DPRD NTT Minta Tambah Keamanan di Sabu Raijua

Kompas.com - 14/12/2016, 06:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Anggota DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta adanya penambahan aparat keamanan di Kabupaten Sabu Raijua setelah seorang pria menikam tujuh siswa SD Negeri 1 Sabu Barat, Selasa (13/12/2016) pagi.

Anggota DPRD NTT dari Fraksi Golkar, Mohammad Ansor, mengatakan bahwa warga di Sabu Raijua marah akibat kejadian tersebut.

Untuk mengendalikan situasi, kata Ansor, perlu ada penambahan aparat keamanan di daerah itu.

"Di Kabupaten Sabu Raijua kan tidak ada polres dan kodim sehingga kita minta harus ada penambahan personel aparat keamanan untuk menjaga masyarakat yang tidak tahu apa apa," kata Ansor dalam jumpa pers di Gedung DPRD NTT, Kupang, Selasa petang.

Ia juga meminta polisi segera mengungkap motif pelaku agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu-isu negatif yang menjurus pada isu suku, agama, ras, dan antargolongan.

"Ini murni kriminal dan pelakunya mesti dihukum yang berat dan tidak diampuni. Tapi untuk warga yang tidak bersalah atau tidak tahu apa apa, jangan menjadi korban dari kejadian ini," kata dia.

Wakil Ketua DPRD NTT Nelson Obed Matara juga mendesak polisi untuk segera mengungkap motif penyerangan yang melukai tujuh siswa kelas V SDN 1 Sabu Barat, Kecamatan Sabu Barat.

Ia meminta warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas.

"DPRD juga mendukung pemulihan keamanan di Kabupaten Sabu Raijua dan mengimbau kepada seluruh polres di NTT untuk menjaga keamanan wilayahnya masing-masing," kata Neslon.

Nelson juga meminta Anggota DPRD untuk segera membangun komunikasi dengan pimpinan parpol di daerah pemilihannya masing-masing.

Penikaman terhadap tujuh murid SD itu dilakukan oleh seorang pria yang diduga mengalami gangguan mental, Selasa pagi. Pria yang belum diketahui identitasnya itu masuk ke sekolah dan menyandera korban sambil membawa pisau.

Tujuh anak mengalami luka di bagian leher karena pelaku menikam mereka.

(Baca juga Kronologi Penyerangan 7 Siswa di NTT)

Pelaku tewas karena amuk massa yang mendatangi kantor polsek tempat pelaku ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com