Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bandar Pemilik 38 Kg Sabu dan 150.000 Butir Ekstasi Ditangkap, Satu Tewas Ditembak

Kompas.com - 19/10/2016, 14:39 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan dan Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari mengatakan, tiga bandar narkoba diamankan di Kota Medan. Mereka adalah Abdul Manan (51) dan Jum (49), warga Aceh Tamiang, serta Irwan (33), warga Medan.

Ketiganya adalah jaringan perdagangan narkoba. Jum ditembak petugas di bagian dada karena melawan dan melarikan diri saat penangkapan. Jasadnya saat ini berada di RS Bhayangkara Medan setelah dia mengembuskan nafas terakhir di dalam perjalanan menuju RS.

Menurut Arman, petugas sudah curiga dengan tiga pria yang tumpangi mobil Toyota Rush BK 1805 PK yang datang dari Aceh, Selasa (18/10/2016) siang. Mobil pun diikuti dan gerak-gerik pelaku terus dipantau. Malamnya, petugas menghentikan laju mobil di depan Ruko Perumahan Imperium di Jalan Pinang Baris, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, atau 100 meter dari Polsekta Sunggal.

"Saat dilakukan penggeledahan, pelaku Jum berusaha kabur. Petugas sudah memberikan tindakan tegas terikur dengan menembak pelaku sebanyak dua kali dan langsung roboh," kata Arman, Rabu (19/10 2016).

Dari dalam mobil, petugas menemukan 100.000 butir pil ektasi, 50.000 butir happy five, 38 kilogram sabu, uang tunai Rp 12 juta dan ponsel.

Tertangkapnya para pelaku merupakan pengembangan kasus yang berhasil diungkap beberapa waktu lalu di Kota Medan.

"Jaringan ini kembali aktif, kita lalu melakukan penyelidikan untuk memutus rantai jaringannya. Pelaku Jum kita duga sebagai koordinator yang membawa narkoba dan menditribusikan kepada pelanggannya. Barang bukti masuk dari Aceh dan akan disebarkan di Medan dan Pulau Jawa," ungkap Arman.

Dia mengaku, pihaknya masih melakukan pengembangan kasus ini. Kedua pelaku yang masih hidup akan dikenakan Pasal 112, 114 dan 123 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.

"Mereka terancam hukuman mati. Kami juga sedang menyelidiki apakah ada tindakan pencucian uang yang mereka lakukan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com