Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemar, Air di Kota Malang Tak Layak Minum

Kompas.com - 11/10/2016, 19:39 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kondisi air sungai yang mengalir di Kota Malang, Jawa Timur, tercemar. Hal itu terlihat dari uji standart baku mutu air oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat.

Kasubbid Pengendalian Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Malang, Tri Santoso mengatakan, uji standar baku mutu air yang dilakukan menunjukkan bahwa air sungai di Kota Malang masuk dalam kelas tiga. Artinya, air sungai itu hanya cocok untuk pertanian dan perikanan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, ada empat klasifikasi kualitas air. Kelas pertama bisa untuk minum, kelas kedua untuk sarana rekreasi air, kelas ketiga dan keempat hanya boleh untuk pertanian dan perikanan.

"Kami menggunakan dasar PP nomor 82 tahun 2001. Hasilnya, dari beberapa paramiter menunjukkan sudah melebih ambang batas," kata Tri, Selasa (11/10/2016).

Ada 18 titik pemantauan yang dilakukan untuk menentukan kualitas baku mutu air tersebut. 18 titik itu tersebar di sejumlah sungai yang ada di Kota Malang. Diantaranya Sungai Brantas, Kalimetro, Kalisari dan Mewek.

Hasilnya, rata - rata kualitas sudah tercemar dan masuk dalam kelas tiga.

Salah satu indikator untuk menentukan kelas itu adalah dengan mengukur jumlah biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), dan disolved oxygen yang ada pada air.

Tri menjelaskan, mayoritas pencemaran terhadap air sungai itu berasal dari non point source. Yaitu dari limbah pertanian dan limbah domestik. Ada juga yang berasal dari point source, yaitu limbah pabrik. Tetapi tidak banyak karena Kota Malang tidak termasuk kota yang memiliki banyak industri.

"Karakteristik Kota Malang bukan kota industri. Jadi sebagian besar permasalahan pencemaran air itu dari non point source," jelasnya.

Hal yang tidak jauh beda terjadi pada kualitas air tanah atau air sumur. Rata - rata, kualitas air tanah juga sudah tercemar. Pencemaran itu disebabkan oleh bakteri ekoli yang berasal dari tinja.

Tri mengatakan, banyak warga di Kota Malang yang masih asal dalam membuat septic tank. Hasilnya, tinja yang terdapat di dalamnya merembes dan mempengaruhi kualitas air tanah.

"Kualitas air tanah nampaknya tidak jauh berbeda. Namun data - data kami masih kurang lengkap. Yang pasti kita sudah tidak bisa menggunakan air sumur lagi sebagai air minum," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com