SURABAYA, KOMPAS.com — Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana menekankan, anggota TNI aktif yang disebut-sebut terlibat dalam kasus Dimas Kanjeng hanya sebatas sebagai pengikut. Dia pun berjanji akan membina mereka.
"Anggota TNI yang aktif hanya sebagai santri atau pengurus, nanti pasti akan kami bina," katanya seusai upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 TNI di lapangan Markas Kodam V Brawijaya, Rabu (5/10/2016).
Baca juga: Tiga Prajurit Kodam Diponegoro Diduga Terkait Aktivitas Dimas Kanjeng
Dalam kesempatan itu, Made juga memastikan, tidak ada anggota TNI aktif yang terlibat aksi kriminal dalam kasus pembunuhan dan penipuan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Yang terlibat adalah pensiunan, itu kan sudah bukan tanggung jawab kami karena sudah warga sipil," ujarnya.
Pihaknya sudah mengetahui adanya keterlibatan anggota TNI di padepokan tersebut dari Polda Jatim saat akan menangkap Dimas Kanjeng pada 22 September lalu.
Polda Jatim, kata dia, melaporkan bahwa ada sejumlah oknum TNI yang ada di padepokan.
"Kami berkoordinasi agar tidak ada miskomunikasi saat penangkapan," ujarnya.
Dimas Kanjeng saat ini menjadi tahanan Polda Jatim. Dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dua anak buahnya serta dugaan penipuan berkedok penggandaan uang.