Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Buton Selatan Ada Goa Bekas Penyiksaan Warga oleh Tentara Jepang

Kompas.com - 30/09/2016, 08:30 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BUTON SELATAN, KOMPAS.com – Di masa perang kemerdekaan, Jepang menjajah daerah-daerah d Indonesia, termasuk Pulau Buton di bagian selatan, Sulawesi Tenggara.

Salah satu bukti pulau itu pernah diduduki Jepang adalah adanya goa peninggalan negeri samurai itu di Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan.

Mulut goa tersebut ukurannya kecil dan di dalam goa terdapat lorong-lorong yang tidak terlalu besar. Di dalam goa juga terdapat ruang tahanan dan penyiksaan sehingga dipercaya banyak warga desa yang tewas di dalam goa.

Menurut seorang warga, La Ode Muhlar (60), mengatakan, pada zaman Jepang, warga dilarang memasang lampu minyak di malam hari.

“Kalau ada yang memasang lampu di malam hari, tentara Jepang langsung datang marah dan main pukul,” kata La Ode Muhlar, Jumat (30/9/2016).

Letak goa tersebut berada di perbukitan yang tinggi. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari Desa Bola. Tak jauh dari goa, terdapat bangunan pondasi delapan meter persegi. Bangunan terbuat dari beton dan merupakan radar milik pemerintah Jepang saat itu.

Selain itu, terdapat juga bak penampung air dan puing sisa bangunan rumah di sekitar goa.

Hingga saat ini, masih terdapat tembok rumah Jepang yang masih berdiri. Kemudian terdapat pula tumpukan batu mirip sebuah benteng pertahanan dari depan mulut goa.

“Di dalam goa dan di rumah itu, dahulu banyak terdapat senjata, meriam dan samurai. Karena tidak diperhatikan, sehinga banyak yang mengambil dan menjualnya. Terakhir atapnya yang diambil,” ujarnya.

Kondisi goa saat ini sudah tak terawat dan tak terurus dengan baik. Semak belukar dan pepohonan tumbuh di dalam bangunan bekas rumah Jepang tersebut. Pintu masuk ke goa terdapat timbunan tanah yang belum dibersihkan.

“Dahulu kami suka melakukan gotong-royong mencabut rumput di sana. Namun sekarang sudah tidak. Goa Jepang Ini musti dijaga agar anak cucu kita mengetahuinya bila dahulu Jepang pernah menjajah di sini,” ucap La Ode Muhlar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com