Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Dukung Non-kader sebagai Calon Bupati, Massa Mengamuk di Kantor PDI-P

Kompas.com - 16/09/2016, 14:07 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Puluhan pendukung bakal calon bupati (balon) Kolaka Utara (Kolut) Ulfah Haeruddin mengamuk di kantor DPD I PDI-P Sulawesi Tenggara (Sultra) di Jalan Supu Yusuf, Kendari, Jumat (16/9/2016).

Mereka memprotes keputusan DPP PDI-P karena merekomendasikan balon bupati dari non kader, Boby Alimuddin, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kolut tahun 2016.

Aksi ini dipicu oleh keinginan sebagian massa yang juga kader partai dari pimpinan anak cabang (PAC) Kolut untuk diterima oleh ketua dan sekretaris PDIP Sultra.

Karena, menurut massa, dua pengurus tersebut tidak berwenang menjelaskan tentang rekomendasi yang dikeluarkan partai. Massa kemudian memukul meja dan membanting kursi dalam ruangan pertemuan tersebut.

"Kami menilai, rekomendasi kepada Boby Alimudin telah mencederai komitmen partai, padahal Boby ini merupakan kader Partai Golkar. Ibu Ulfa juga telah mengikuti sekolah partai yang diadakan oleh DPP PDI-P, masa yang direkomendasikan kader dari partai lain,” ungkap Mursalim Jalil, ketua PAC Kulisusu, Kolaka Utara, Jumat (16/9/2016).

Pengurus DPC PDI-P dan PAC Kolut menilai, penunjukan Boby telah mendiskriminasikan kader PDI-P Ulfah Haerudin, padahal yang bersangkutan telah berjasa membesarkan partai di Kolaka Utara.

"Hasil Pilcaleg 2014 lalu, Kolaka Utara memperoleh kursi terbanyak sama dengan Wakatobi, sehingga yang menjadi ketua di DPRD adalah kader PDI-P," kata Mursalim.

Ia juga mendesak DPP dan DPD PDIP agar mempertimbangkan hasil rapat Bapilu yang menilai Ulfa Haeruddin memenuhi syarat untuk direkomendasikan oleh partai.

Hingga aksi digelar, massa tidak berhasil bertemu dengan ketua maupun sekretaris DPD PDIP Sultra. Massa lalu menyegel kantor PDI-P Sultra dan mencoret pintu kantor dengan pilox warna hitam, sebelum membubarkan diri dengan tertib. Aksi ini tetap mendapat pengawal personel dari Polsek Mandonga, Kendari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com