Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Gresik, Banyak ABG Ajukan Nikah Dini karena Hamil

Kompas.com - 31/08/2016, 15:54 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Pengadilan Agama Gresik, Jawa Timur, menyatakan, di wilayahnya banyak remaja yang mengajukan pernikahan dini lantaran hamil sebelum menikah.

“Ketika kami tanya, memang rata-rata pemohon surat izin nikah di bawah umur itu hamil duluan. Di mana kejadian itu banyak terjadi di daerah pedesaan, ketika orangtuanya sedang pergi ke sawah,” jelas Istiqomi SH, pimpinan panitera muda Pengadilan Agama Gresik, Rabu (31/8/2016).

“Dan, memang dari kebanyakan pemohon nikah usia di bawah umur itu banyak yang dari pedesaan ketimbang warga yang tinggal di Kota Gresik sendiri,” sambungnya.

Menurut data yang tercatat di Pengadilan Agama Gresik, selama rentang Bulan Januari 2016, terdapat 13 pemohon izin menikah di bawah umur. Lalu Februari tiga pemohon, Maret lima pemohon, April tujuh pemohon, Juni sembilan pemohon, dan Juli 2016 sebanyak lima pemohon.

“Khusus pada Bulan Mei saja yang tidak ada pemohon, sementara untuk bulan sekarang (Agustus) data pemohon belum bisa kami total, karena masih berlangsung,” jelasnya.

Menurut Istiqomi, ada pula pernikahan dini karena dijodohkan orangtua. Namun jumlahnya tidak banyak.

“Tapi jumlah pemohon pernikahan usia dini yang dinikahkan karena perjodohan, itu jumlahnya tidak sebanyak yang hamil duluan, meski tetap saja ada,” papar Istiqomi.

Dia mengimbau kepada para orangtua untuk selalu memperhatikan tingkah laku anak-anaknya.

Sementara itu, budayawan yang juga pengamat sosial Gresik, Krisaji AW menuturkan, fenomena kawin muda di Gresik bergeser ke pedesaan. Sebelumnya, fenomena itu banyak terjadi di perkotaan lantaran pergaulan bebas, namun sekarang justru banyak terjadi di wilayah pedesaan.

“Tidak menuntup kemungkinan, hal itu juga terjadi di kabupaten-kabupaten lain. Sebab medsos kini tidak hanya menjadi tren di perkotaan saja, tapi anak-anak yang ada di desa juga rata-rata sudah punya hp android. Sehingga begitu tahu rumahnya kosong, maka dilakukanlah hal begituan,” tutur Krisaji.

Krisaji berharap para orangtua, terutama di pedesaan, untuk selalu mengawasi kegiatan anak-anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com