MEULABOH, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Barat sejak Selasa (23/08/16) tak hanya merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Samtiga, tetapi juga merendam 10 hektare lebih padi milik warga Desa Reusak.
Padi yang siap panen itu rusak akibat banjir luapan sungai Krueng Bubon ini. Para petani pun mengaku gagal panen dan merugi.
“Kami gagal panen kali ini, karena padi kami sudah terendam air selama empat hari," kata Hanapiah, warga Reusak kepada wartawan, Sabtu (27/08/16).
(Baca juga: Ratusan Warga di Aceh Barat Terkurung Banjir)
Hanipah mengatakan, dua hektare tanaman padinya yang berusia siap panen itu telah digenangi air selama empat hari.
Akibatnya, padi milik Hanipah mulai membusuk, bahkan sebagiannya hilang terseret banjir.
“Tanaman padi saya sudah busuk padinya, sebagian yang telah saya potong kemarin juga ada yang hanyut," kata dia.
Menurut Hanapiah, sebagian padi yang telah dipanen dalam genangan banjir selama beberapa hari ini nantinya sangat sulit dijual dan harganya pun turun setengah dari biasanya.
Akibat padinya tergenang, Hanapiah mengaku rugi puluhan juta rupiah. Ia pun berharap ada bantuan berupa bibit untuk petani yang tanamannya tergenang.
Sebab, lanjut dia, para petani sudah kehabisan modal karena musibah ini. (Baca juga: Diguyur Hujan, 13 Desa di Pedalaman Aceh Barat Terendam Banjir)
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah petani yang tengah memanen padi dalam genangan banjir terpaksa harus menggunakan perahu di area persawahan untuk mengangkut padi ke daerah yang aman dari genangan.