Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI AU Bentrok dengan Warga, Danlanud Soewondo Minta Maaf

Kompas.com - 23/08/2016, 19:19 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Komandan Lanud Soewondo Kolonel Arifien menyesali bentrokan antara anggota TNI AU dan warga yang mengakibatkan jatuhnya korban di pihak warga dan jurnalis.

Dia berjanji, pihaknya akan semaksimal mungkin mengusut tuntas kasus ini. Salah satunya dibuktikan dengan turunnya tim Pangkoops AU dan Mabes TNI untuk melakukan investigasi.

"Apa pun keputusannya nanti akan kami laksanakan. Jangan khawatir, kami tidak akan keluar dari hukum," kata Arifien kepada Satgas Anti Kekerasan terhadap wartawan Dewan Pers, Kamsul Hasan, Pasaoran Simanjuntak dan Hendra Makmur, serta tim Advokasi Pers Sumut di Lanud Soewondo, Selasa (23/8/2016).

Arifien juga menyatakan akan memberikan sanksi terhadap prajuritnya yang terbukti melakukan penganiayaan. TNI AU, lanjutnya, juga sudah merespons dengan mendatangi para korban, membentuk tim untuk menyusuri para korban dan melakukan investigasi.

"Tim sedang bekerja di lapangan. Saya juga memohon maaf kepada para korban. Apapun yang dibutuhkan Satgas Dewan Pers dan Tim Advokasi Pers Sumut akan diberikan TNI AU. Kami akan periksa prajurit yang terlibat," ungkapnya.

Disinggung indikasi penyidik POM TNI AU yang terkesan menghalang-halangi laporan korban kekerasan, Arifien membantahnya. Menurut dia, TNI AU tidak pernah mempersulit laporan masyarakat.

"Kami bukan membela diri. Laporan itu akan diproses penyidik POM TNI AU," ujar dia.

Menanggapi ucapan Arifien, anggota Satgas Dewan Pers Kamsul Hasan mendesak Panglima TNI untuk segera melimpahkan pengaduan jurnalis dan warga korban kekerasan prajurit TNI AU ke Mahkamah Militer (Mahmil). Pasalnya, kekerasan tersebut sudah di luar batas kewajaran.

"Panglima TNI harus segera menyidik kasus ini. Prajurit TNI AU yang terlibat harus disidangkan ke Mahmil," kata Kamsul.

Dirinya berharap, Detasemen Polisi Militer (Den POM) TNI AU Lanud Soewondo dan POM Mabes TNI menegakkan hukum seadil-adilnya. Jika tidak, tentu kepercayaan masyarakat terhadap TNI AU akan luntur.

Sebelumnya diberitakan, bentrok terjadi saat aksi damai Formas Sumut dengan TNI AU pada Senin (15/8/2016) lalu. Warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, menolak tanahnya dipatok-patok untuk dijadikan rusunawa. Aksi yang diliput para jurnalis ini berakhir ricuh hingga jatuh korban di pihak jurnalis dan warga.

(Baca juga: Kronologi Kekerasan Oknum TNI AU terhadap Wartawan dan Warga di Medan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com